Investasi Properti yang menguntungkan
Kredit Pemilikan Rumah Bebas Uang Muka - DP 0%
Kiat Cepat Untung Investasi di Rumah Seken
Jika Anda membeli rumah, baik rumah baru (primary product) maupun rumah seken (secondary product), umumnya pembelian itu didasari dua hal : untuk dihuni sendiri atau untuk investasi. Dalam praktik, sering kita menginkan kedua kepentingan itu bisa kita peroleh sekaligus : membeli rumah yang layak huni sekaligus menguntungkan sebagi investasi.
Kalau kita berhati-hati dan pandai mencermati pasar, kedua kepentingan itu bisa kita peroleh saat membeli rumah. Ini berlaku, baik pada rumah baru maupun rumah seken. Dalam hal ini, ada perbedaan mendasar dalam membeli atau berinvestasi pada rumah seken dengan rumah baru.
Risiko berinvestasi di rumah seken umumnya lebih rendah dibandingkan rumah baru. Pasalnya, lingkungan rumah seken biasanya sudah terbentuk dan kelengkapan fasilitasnya sudah tersedia. Sedangakn rumah baru, khususnya yang dibangun pengembang, lingkungannya belum terbentuk dan fasilititasnya masih dilengkapi. Pembentukan lingkungan dan kelengkapan rumah baru sangat tergantung pada komitmen pengembangnya.
Sebaliknya, dari sisi investasi, membeli rumah baru yang dibangun pengembang seringkali memberikan keuntungan lebih besar, karena biasanya rumah itu dijual dengan hatg masih murah. Begitu fasilitas yang direncanakan sudah tersedia dan lingkungannya sudah terbentuk, nilai rumah tersebut otomatis akan meningkat cepat. Berikut tips yang perlu diperhatikan dalam membeli rumah seken :
Pertama, periksa legalitas tanahnya. Sebaiknya pilih tanah yang etlah memiliki bukti kepemilikan yang sah atau bersertifikat (HGB atau hak milik). Pastikan nama penjual sesuai dengan nama yang tertera di sertifikat.
Kedua, periksa kondisi fisik bangunan secara cermat, apakah struktur bangunan sudah rusak dan sulit diperbaiki, apakah sejumlah bagian bangunan harus diganti? Hitung biaya perbaikan dan penggantian yang diperlukan, bukan hanya agar rumah tersebut layak huni melainkan juga menguntungkan layak dibeli.
Ketiga, periksa lay out ruangan, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan Anda, baik dari jumlah ruang yang tersedia maupun sisi estetikanya (interior dan eksterior). Selain itu, apakah rumah tersebut sudah selaras dengan lingkungan di sekitarnya dan sudah dilengkapi IMB (izin mendirikan bangunan).
Keempat, periksa kelengkapan fasilitas lingkungan yang tersedia. Pilih rumah yang berada di lingkungan yang sudah dilengkapi fasilitas utama seperti jaringan listrik, air bersih, telepon, dan sarana lain mulai dri penerangan jalan, saluran primer, sekunder hungga tersier, taman bermain, saraanaa kesehatan, olag raga dan ibadah.
Kelima, periksa tingkat hunian di permukiman tersebut. Pilih rumah seken di kawasan yang tingkat huniannya sudah tinggi dan terus berkembang. Sebuah kawasan dengan tingkat huniannya sudah tinggi dan terus berkembang. Sebuah kawasan dengan tingkat hunian tinggi akan menjamin pertumbuhan investasi rumah tersebut.
Keenam, periksa perkembangan kawasan. Kalau bisa, pilih rumah seken di kawasan yang masih berkembang, baik perkembangan insfrastruktur seperti pelebaran dan pembangunan jalan baru, maupun perkembangan sarana dan prasarana lain seperti pusat perdagagangan dan perbelanjaan, karena semuanya akan meningkatkan nilai dan kenyamanan hunian tersebut.
Ketujuh, periksa nilai pasar rumah yang akan dibeli. Jangan membeli rumah seken melebihi nilai pasarnya. Untuk mengetahui nilai pasar rumah sebuah rumah, Anda bisa meminta konsultan penilai menaksir harga rumah tersebut. Biayanya tidk mahal kalau anda tetap ingin melakukannya sendiri, lakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1.Carilah data pembanding minimal tiga rumah yang dijual disekitar lokasi yang Anda pilih. Anda bisa menanyakan harga pasarnya kepada penduduk atau agen (broker) properti setempat.
2.Dengan tiga data pembanding tersebut lakukan proses penyesuaian (adjustman) terhadap obyek (rumah) yang akan dinilai. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan penyesuaian : lokasi, lingkungan, bentuk fisik, arsitektur, ukuran, dan tren (kecenderungan). Pada akhirnya keyakinan Andalah yang menentukan bahwa Anda telah membeli rumah melebihi nilai pasarnya. Patokannya, Belilahlah pada harga 70 persen dari nilai pasar. Jangan lupa pilih lokasi yang tidak banjir Selamat berinvestasi.
Other Article :
Beberap Hal yang Sangat Penting Sebelum anda menentukan Pilihan membeli Properti yang anda inginkan !
1. Apa keuntungan saya menggunakan jasa agen properti dalam hal pembelian rumah?
Membeli rumah tak pelak lagi merupakan pengalaman yang paling berharga bagi kebanyakan orang. Membeli rumah juga merupakan pengalaman yang paling menantang. Kalau Anda baru pertama kali melakukannya, proses membeli rumah bisa kelihatan sangat rumit. Walaupun Anda sudah mengalaminya beberapa kali, setiap peristiwa pembelian rumah merupakan pengalaman yang berbeda dan masing-masing memberikan tantangan baru.
2. Bagaimana saya mulai dalam mencari sebuah rumah?
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mulai memusatkan perhatian pada apa yang Anda inginkan dari sebuah rumah. Anda dapat mulai dengan menyusun prioritas dalam ketiga hal berikut:
3. Bagaimana caranya mencari agen properti yang tepat untuk bekerjasama?
Kata kunci dari pertanyaan ini adalah "tepat". Meskipun selalu ada agen properti bermutu yang dapat dipilih, namun Anda sebaiknya memilih agen yang bisa benar-benar memahami kebutuhan Anda, keinginan dan selera, serta yang Anda hargai pribadi maupun profesionalismenya dalam melayani Anda.
Itulah sebabnya kami menyarankan agar Anda berbicara dahulu kepada beberapa Marketing Associates yang berbeda sebelum memilihnya.
4. Bagaimana saya tahu dengan pasti rumah seharga berapa yang dapat saya beli?
Kami mengerti bahwa kesanggupan untuk membayar mungkin merupakan hal yang banyak dipertimbangkan oleh Pembeli rumah. Melihat hal ini, tidaklah mengherankan apabila banyak pasangan muda yang bertanya-tanya "Sampai berapa lama kami harus menunggu untuk mendapatkan rumah sendiri?".
5. Mana yang lebih baik, membeli atau menyewa rumah?
Kalau menyewa rumah, Anda tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya untuk perawatan. Hal ini mungkin menarik bagi Anda, namun pertimbangkan dulu bahwa dengan menyewa rumah, Anda tidak akan mempunyai aset (hak kepemilikan) dan menanggung kenaikan tarif sewa dari tahun ke tahun.
Misalnya Anda menyewa rumah Rp.20.000.000 oer tahun. Selama jangka waktu 10 tahun, Anda harus mengeluarkan uang sebesar Rp.200.000.000 tanpa bisa "membanggakan" rumah Anda. Bukankah lebih baik menanam modal untuk diri sendiri daripada untuk si Pemilik rumah?
Beberapa bank dewasa ini memberi berbagai pilihan mengenai pembiayaan bagi calon Pembeli rumah denga dana terbatas. Misalnya Anda ingin membeli rumah seharga Rp.400.000.000.
Andaikan Anda memilih jenis pembiayaan dengan membayar uang muka sebesar 30% (Rp.120.000.000), Anda tinggal membayar sisanya Rp.280.000.000 dalam bentuk angsuran. Program angsuran selama 15 tahun dan tingkat suku bunga bank 18% (efektif), angsuran yang harus Anda bayar per bulannya adalah Rp.4.200.000.
Pelayanan umum yang baik, taman yang bagus, fasilitas rekreasi, tempat belanja yang lengkap dan nyaman, sekolah, transportasi dan akses ke jalan tol serta rencana pengembangan kota yang baik dan aman. Ini hanyalah sedikit dari banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih lingkungan tempat tinggal Anda.
Tapi, darimana Anda bisa mendapat informasi lengkap mengenai lingkungan di suatu daerah? Tidak ada tempat yang lebih baik selain agen properti, seperti Marketing Associate SWJ Property misalnya. Berkat pengalamannya, mereka bisa memberikan informasi yang lebih lengkap dibandingkan pihak lain. Mereka akan membantu memilih lingkungan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda.
7. Dimana saya bisa mendapatkan informasi mengenai sekolah yang ada di suatu lingkungan?
Sekali lagi, seorang agen properti yang baik merupakan sumber terbaik tempat Anda bertanya. Dia akan tahu dimana sekolah-sekolah yang ada di lingkungan tersebut, dan dapat memberikan informasi yang berharga mengenai ranking dari sekolah tersebut, aktifitas ekstra kulikuler, fasilitas antar jemput, dll.
8. Bagaimana saya dapat mengetahui rumah yang akan dijual di suatu lingkungan?
Suatu cara yang mudah adalah dengan menanyakannya kepada seorang agen properti. Bahkan, jika Anda tertarik dengan rumah, agen properti yang profesional akan memberikan daftar rumah lain di daerah itu sebagai perbandingan, yaitu yang umur bangunan dan ukurannya hampir sama. Meskipun ada perbedaan antara satu rumah dengan rumah yang lain, misalnya rumah di sebelah sudah direnovasi, atau memiliki kamar tidur lebih banyak, atau rumah di ujung jalan umurnya lebih tua dari yang Anda cari, ada baiknya Anda mengevaluasi harga penawaran dari tiap rumah itu.
9. Bagaimana saya mengetahui berapa jumlah pajak yang harus dibayar oleh Pembeli?
Sebagai Pembeli, pajak yang wajib dibayarkan adalah BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) yang besarnya adalah 5% X (Harga Transaksi - Harga Pengurang). Harga Transaksi biasanya minimal sebesar NJOP dan Harga Pengurang berbeda-beda tergantung wilayahnya, sebagai contoh: untuk wilayah DKI Harga Pengurangnya Rp. 50.000.000, untuk wilayah Bekasi dan Tangerang Rp. 30.000.000 dan untuk seluruh Indonesia adalah Rp. 20.000.000.
10. Jika saya mulai meninjau rumah, apa yang pertama kali harus saya perhatikan?
Rumah yang akhirnya terpilih menjadi "Istana" Anda akan memainkan peranan amat penting bagi keluarga Anda. Sebuah rumah juga bisa menjadi investasi yang sangat menguntungkan. Namun yang lebih penting dari itu, rumah Anda harus cocok dengan selera seluruh anggota keluarga dan menarik bagi mereka.
Pada saat meninjau rumah yang Anda minati, perhatikan benar-benar pertimbangan penting berikut ini:
Baik Anda yang sudah menikah atau mempunyai anak, kamar tidur ekstra akan sangat diperlukan apabila ada sanak keluarga atau teman yang datang berkunjung dan menginap. Bila Anda sedang tidak menerima tamu, kamar tidur ekstra bisa digunakan untuk kamar belajar atau tempat nonton TV.
Alasan lainnya untuk memilih rumah dengan kamar tidur ekstra adalah karena kamar tidur ekstra akan membuat rumah Anda lebih menarik bagi calon Pembeli, jika suatu saat Anda akan menjualnya kembali.
12. Apakah rumah lama sama nilainya dengan rumah baru?
Pertanyaan ini menyangkut masalah selera pribadi. Baik rumah lama maupun rumah baru, keduanya mempunyai keuntungan yang berbeda, tergantung kepada selera dan gaya hidup Anda.
Rumah baru biasanya lebih mudah perawatannya. Namun, rumah yang didirikan beberapa tahun yang lalu memberikan lebih banyak keleluasan bagi kita dalam hal harga. Rumah lama juga menguntungkan dalam hal besarnya pajak yang harus dibayar, karena biasanya lebih rendah dibandingkan rumah baru.
Banyak orang yang terkesan dengan megahnya rumah lama tetapi akhirnya mundur mengingat biaya perbaikan dan perawatan yang harus mereka keluarkan.
13. Apa yang perlu saya bawa pada saat meninjau rumah?
Bawa hal-hal berikut:
14. Apa yang harus saya tanyakan pada saat meninjau rumah?
Satu hal yang harus selalu diingat, Anda harus bertanya mengenai ruang, fasilitas atau fungsi tertentu dari rumah yang Anda minati.
Berikan perhatian khusus pada area yang Anda rasa dapat menjadi "masalah", seperti ruang tambahan, cacat di sana-sini, area yang sudah diperbaiki dan sebagainya. Dan yang paling penting, jika merasa bahawa pertanyaan Anda belum terjawab dengan memuaskan, tanyalah terus sampai Anda paham dan puas.
Tanyakan juga mengenai perubahan di lingkungan seperti: pelebaran jalan, pembangunan baru dan fasilitas yang sudah direncanakan akan dibangun di situ.
Dalam banyak kasus, agen properti dapat menyediakan informasi yang rinci tentang setiap rumah yang Anda lihat. Atau, gunakan "Daftar fasilitas rumah" yang dapat membantu Anda mengevaluasi setiap rumah yang Anda minati.
15. Apa yang harus saya katakan kepada agen properti saya tentang rumah yang saya lihat?
Katakan segala sesuatu yang Anda sukai atau tidak Anda sukai tentang rumah yang Anda lihat kepada agen properti Anda. Jangan merasa malu membicarakan kekurangan-kekurangan rumah itu. Apakah rumah itu terlalu kecil untuk kebutuhan Anda? Beritahukan agen properti Anda tentang hal ini. Apakah semua yang ada pada rumah itu baik kecuali finishing lantainya? Beritahu juga agen properti Anda tentang hal ini. Semakin terbuka dan jelas keterangan Anda, semakin mudah agen properti Anda menemukan rumah yang Anda sukai.
16. Berapa banyak rumah yang harus saya lihat sebelum memutuskan satu pilihan?
Tidak ada aturan tertentu tentang jumlah rumah yang harus dilihat sebelum Anda memutuskan menawar salah satunya. Oleh karena itu, akan sangat membantu jika Anda memberikan sebanyak mungkin informasi kepada agen properti Anda, agar ia bisa langsung menunjukkan rumah yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Rumah yang cocok dengan yang Anda butuhkan mungkin bisa ditemukan pada kunjungan pertama Anda. Walaupun tidak ada rumah yang persis sama dengan apa yang Anda cari, "berburu" rumah dengan melihat-lihat ini dapat menumbuhkan minat Anda pada rumah-rumah di lingkungan tertentu dan akan menyeleksi beberapa rumah yang pantas dikunjungi lagi.
Penyeleksian ini perlu dilakukan untuk memudahkan Anda membuat keputusan, apalagi jika Anda mencari rumah di beberapa daerah atau lingkungan.
Jika Anda mencari rumah di lebih dari satu lingkungan, cobalah mendapat informasi lengkap mengenai daerah-daerah itu untuk perbandingan. Mulai dari masyarakatnya, sekolah, tempat ibadah, tempat belanja, kemudahan transportasi sampai fasilitas rekreasi. Jangan lupa untuk membawa kamera untuk memotret rumah yang Anda suka. Foto-foto ini akan membantu Anda mengingat dan mengambil suatu keputusan.
17. Bagaimana saya tahu bahwa saya akan mendapatkan rumah yang terbaik sesuai dengan uang yang saya keluarkan?
Taksiran yang profesional merupakan cara terbaik untuk mengetahui apakah harga rumah itu wajar atau tidak. Seorang appraisal (penilai) merupakan pihak yang netral dalam menilai harga rumah berdasarkan umur bangunan, lokasi, luas tanah, luas bangunan, desain, dan faktor-faktor lainnya. Harga transaksi dan harga listing/permintaan dari properti sejenis juga bisa digunakan untuk menentukan nilai rumah yang diminati.
Apabila Anda ingin mengajukan pembayaran dengan angsuran (KPR), pemberi pinjaman akan meminta seorang appraisal profesional untuk menilai rumah tersebut. Hal ini untuk memastikan agar Anda tidak membayar lebih dari harga properti yang sebenarnya.
Selain itu Anda bisa berkonsultasi dengan agen properti dari perusahaan yang terkenal reputasinya dan mempunyai volume transaksi yang tinggi. Seorang agen properti biasanya dapat memberikan laporan Comparative Market Analysis secara gratis.
18. Dalam jual-beli properti, adakah suatu prosedur transaksi yang harus diperhatikan?
Ada. Setiap perjanjian yang bermaksud memindahkan hak atas tanah harus dibuat oleh dan di hadapan pejabat yang berwenang yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Sebelum melakukan jual-beli, PPAT akan meminta Anda untuk menyerahkan sertifikat properti, serta dokumen-dokumen lain untuk diperiksa pada instansi yang berwenang (Badan Pertanahan Nasional/BPN) apakah properti tersebut aman untuk diperjualbelikan.
Dalam praktik di masyarakat, ada saja properti yang tidak atau belum dapat ditransaksikan karena adaanya suatu masalah. Antara lain disita, dijaminkan ke Bank, nama yang tercantum dalam sertifikat berbeda dengan Penjual, atau masa berlakunya suatu hak atas tanah akan berakhir.
Properti dengan keadaan seperti itu bukan berarti mutlak tidak dapat ditransaksikan. Untuk penyelesaiannya memerlukan penanganan tertentu yang harus dilihat kasus per kasus, seperti pengangkatan sita, roya, atau melengkapi surat keterangan ahli waris dan lain sebagainya.
Agen properti yang profesional serta didukung dengan produk dan servis yang lengkap, akan membantu Anda untuk menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam transaksi, serta mencarikan solusi dan asistensi atas masalah transaksi properti yang muncul.
19. Apakah untuk membeli rumah, saya memerlukan seorang notaris/PPAT(Pejabat Pembuat Akte Tanah)?
Setiap perjanjian yang bermaksud memindahkan hak atas tanah, harus dibuktikan dengan suatu akta otentik yang dibuat oleh dan di hadapan pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Agraria.
Untuk itu sebelum Anda menghubungi seorang pejabat, hal yang harus diperhatikan adalah:
20. Apakah saya perlu menemui agen Asuransi?
Ya, lebih cepat lebih baik. Banyak profesional dibidang asuransi rumah. Mereka dapat memberikan banyak nasehat yang berguna dalam hal kepemilikan rumah, khususnya yang menyangkut keamanan rumah dan cara-cara agar premi yang harus Anda bayar tetap rendah.
Setelah menemukan rumah yang Anda minati, segeralah menghubungi agen asuransi untuk bersama-sama menyusun polis asuransi rumah yang sesuai dengan keperluan Anda. Asuransi ini diperlukan terutama jika Anda membayar pembelian rumah dengan mengangsur kepada bank (KPR).
21. Jika saya sudah menemukan rumah yang saya sukai, bagaimana menawarkannya?
Ketika Anda menemukan rumah yang disukai, mungkin Anda akan merasa senang tapi sekaligus gelisah. Untuk itu, agen properti Anda siap membantu melewati masa-masa penting seperti.
Di beberapa negara di luar negeri, penawaran ini dilakukan dengan membuat surat penawaran yang menyatakan berapa harga yang akan dibayar untuk rumah tersebut. Tapi, di Indonesia umumnya orang menawar secara lisan saja. Dengan tawaran ini, Penjual atau Pemilik rumah diminta untuk menerima, menolak atau memberikan harga permintaan lain.
Bila Penjual memberikan harga permintaan lain (counter offer), Anda punya waktu lagi untuk memberikan respons. Seringkali proses ini berlangsung beberapa kali sebelum tawaran diterima atau salah satu pihak memutuskan untuk mengakhiri proses negosiasi.
22. Bagaimana memutuskan harga penawaran pertama saya?
Tidak ada peraturan tertentu yang dapat dipakai untuk menghitun harga penawaran yang realistis. Sudah sewajarnya apabila Pembeli menginginkan nilai rumah yang terbaik dan Penjual menginginkan harga jual tertinggi. Namun negosiasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya Pemilik rumah ingin menjual rumahnya cepat-cepat karena akan pindah kerja, atau Pembeli yang benar-benar menginginkan rumah dengan jenis khusus/spesifik.
Setelah Anda memperhatikan fasilitas-fasilitas yang ada di rumah itu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memeriksa rumah-rumah sejenis lainnya, dan membahasnya bersama agen properti Anda, Anda pasti telah mempunyai gambaran tentang harga rumah tersebut pada saat itu. Pertimbangkan harga yang Anda dapat dan ajukan penawaran yang Anda anggap wajar juga.
Kebanyakan Pembeli dan Penjual merundingkan harga dengan saling menambah dan mengurangi harga, sedikit demi sedikit sehingga tercapai suatu kesepakatan.
Jika sudah tercapai kesepakatan harga, harus dibuatkan perjanjian di atas kertas (tertulis) dan ditandatangani oleh kedua belah pihak (Penjual dan Pembeli).
23. Apakah booking fee itu? Apa pula yang dimaksud uang muka (down payment) dan berapa berapa besarnya?
Booking fee adalah uang pemesanan. Apabila Anda tertarik pada suatu properti dan setelah melakukan negosiasi dengan pemilik ternyata cocok, maka agar properti tersebut tidak diambil orang lain, disarankan kepada Anda sebagai Pembeli untuk membayar booking fee dahulu. Jumlahnya relatif tergantung kesepakatan (mulai Rp.500.000 s/d 1% dari harga jual).
24. Hal apa saja yang perlu diingat sebelum melakukan transaksi?
Agen properti Anda dapat membantu Anda dalam hal-hal berikut ini:
Dalam banyak hal, Anda akan mendapat kesempatan untuk memeriksa rumah sesaat sebelum transaksi dilakukan. Pada kesempatan ini, Anda perlu memeriksa apakah perbaikan yang sebelumnya telah disetujui Penjual untuk dilakukan, telah dilaksanakan. Anda harus mengecek kondisi dinding dan langit-langit, lukisan, atau benda-benda lainnya yang menempel sudah diangkat. Jika ada masalah, jangan ragu-ragu mengajukannya kepada Penjual pada transaksi. Penjual bertanggung jawab memperbaikinya.
26. Apa yang akan terjadi pada hari transaksi?
Sebelum transaksi dilakukan, biasanya Anda membayar uang muka terlebih dahulu. Pada saat pembayaran uang muka ini, agen properti akan membuatkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli antara Penjual dan Pembeli yang antara lain mencantumkan jumlah kekurangan yang harus Anda bayar, kapan Anda harus melunasinya serta sanksi bila terjadi pembatalan.
27. Apakah ada hal-hal lain yang harus saya kerjakan segera setelah transaksi?
Hal pertama yang perlu Anda kerjakan adalah mengganti semua kunci. Selain itu, simpan akte dan semua dokumen penting yang Anda terima pada saat transaksi di tempat yang aman. Sebaiknya di Safety Box bank agar Anda dapat mengambilnya jika sewaktu-waktu diperlukan. Selain itu Anda juga harus mempunyai fotocopy atas semua surat-surat tersebut.
28. Apakah saya dapat pindah sendiri atau harus menggunakan perusahaan jasa pindah?
Dalam hampir semua kasus, Anda dapat menghemat banyak waktu dan tenaga dengan menggunakan jasa pindah. Tanyakan pada agen properti Anda mengenai perusahaan jasa pindah yang pernah mereka gunakan. Bandingkan harha atau biaya dari beberapa perusahaan tersebut. Tetapi, jangan memilih perusahaan jasa pindah dengan hanya melihat biaya yang ditawarkan. Perhatikan pula reputasi dan profesionalismenya.
29. Dapatkah Agen Properti membantu saya dalam pindah rumah?
Ya, banyak agen properti yang bersedia menawarkan nasehat dan bantuan bagi pemilik rumah yang baru; yang harus Anda lakukan adalah memintanya... Sebagai perusahaan agen properti, SWJ Property juga menyediakan jasa pindah rumah dengan nama "SWJ MOVE" yang disediakan untuk mempermudah proses pindah rumah Anda. Dengan adanya fasilitas "SWJ MOVE" ini, proses pindah rumah menjadi lebih mudah, aman dan cepat. Hubungi Marketing Associate atau Member Broker SWJ untuk mendapatkan keterangan lebih rinci.
LANGKAH PRAKTIS MEMBELI RUMAH
LANGKAH PRAKTIS MEMBELI RUMAH
Oleh: Mike Rini
Dikutip dari Danareksa.com
Ketika Anda berencana membeli rumah tentunya Anda mengharapkan hasil yang terbaik sesuai dengan biaya yang akan dikeluarkan. Karena itu sebelum Anda mulai melihat-lihat calon-calon rumah Anda, sebaiknya Anda membuat daftar prioritas yang dinginkan dari rumah yang akan dibeli seperti jumlah kamar tidur, kamar mandi, halaman, garasi, kondisi atap, dinding, dan lain-lain. Kemudian buat juga daftar fasilitas – falitas umum yang nanti Anda butuhkan, seperti PAM, listrik, jalan umum, kebersihan, rumah ibadah, sekolah, pasar dan lain-lain.
Tambahkan lagi daftar tersebut dengan persyaratan lainnya seperti bebas banjir, sertifikat rumah lengkap dan tidak dalam sengketa apapun. Wah.. PRnya banyak nih ! Iya dong kita kan mau beli rumah bukan beli masalah.
1. Menentukan berapa kesanggupan Anda dalam membiayai rumah
Tiap orang akan mempunyai jawaban yang berbeda – beda untuk pernyataan tersebut. Tetapi tentunya Anda yang paling tahu seberapa besar kesanggupan anda. Kuncinya adalah membeli rumah baik seharusnya lebih membuat hidup Anda lebih sejahtera. Jangan sampai karena pembelian rumah ini malah membuat Anda mengalami penurunan standar dan gaya hidup serta tidak tercapainya tujuan keuangan lainnya di masa depan. Untuk mengetahuinya maka buatlah suatu neraca keuangan keluarga untuk mengetahui harta tunai anda yang likuid yang siap digunakan untuk membiayai pembelian rumah. Harta tunai Anda yang likuid maksudnya adalah sejumlah dana menganggur Anda di Tabungan, deposito atau ditempat lainnya yang dapat diambil kapan saja.
Sejumlah dana tunai memang harus tersedia dalam proses pembelian rumah walaupun Anda membelinya secara kredit. Sebab, pada umumnya transaksi pembelian rumah dengan kredit rumah dibagi dalam 2 tahap yaitu didahului dengan pembayaran uang muka rumah, pihak penjual akan meminta uang muka dari Anda, besarnya bervariasi biasanya paling banyak sebesar 30% saja dari harga rumah.Sisanya barulah dibiayai olek kredit rumah.
Buatlah juga sebuah arus kas pribadi yang terdiri dari penghasilan serta pengeluaran rutin Anda. Arus kas pribadi ini berguna untuk menghitung berapa besar sisa penghasilan Anda yang sanggup disisihkan untuk membiayai rumah, jika pembelian rumah dibiayai dengan kredit rumah.
2. Putuskan rumah seperti apa yang Anda inginkan
Ketika Anda berencana membeli rumah tentunya Anda mengharapkan hasil yang terbaik sesuai dengan biaya yang akan dikeluarkan. Karena itu sebelum Anda mulai melihat-lihat calon-calon rumah Anda, sebaiknya Anda membuat daftar prioritas yang dinginkan dari rumah yang akan dibeli seperti jumlah kamar tidur, kamar mandi, halaman, garasi, kondisi atap, dinding, dan lain-lain. Kemudian buat juga daftar fasilitas – fasilitas umum yang nanti Anda butuhkan, seperti PAM, listrik, jalan umum, kebersihan, rumah ibadah, sekolah, pasar dan lain-lain. Tambahkan lagi daftar tersebut dengan persyaratan lainnya seperti bebas banjir, sertifikat rumah lengkap dan tidak dalam sengketa apapun.
Datanglah ke berbagai pameran property, Disana Anda bisa mendapatkan banyak sekali informasi rumah dari para tenaga penjual yang siap membantu Anda, dan biasanya ditawarkan dengan harga miring atau potongan diskon.. Sebaiknya Anda jangan langsung percaya dengan gambaran kondisi rumah yang tertera pada brosur penjualan atau seperti yang dipajang pada miniatur bangunan rumah yang akan dijual dipameran tersebut, tetapi Anda harus cocokkan informasi yang diberikan dengan kunjungan langsung ke lokasi. Jika memungkinkan buatlah foto-foto sendiri dengan demikian anda akan memperoleh informasi yang sebenar-benarnya dari rumah tersebut. Kumpulkanlah berbagai informasi antara 3 sampai 5 rumah pada lokasi yang diinginkan dari berbagai pengembang, lebih banyak lebih baik dan bandinganlah satu sama lain. Dari informasi tersebut Anda dapat memiliki patokan atau gambaran rumah yang terbaik untuk Anda.
3. Mempersiapkan sejumlah dana tunai untuk muka rumah dan biaya – biaya lainnya
Sejumlah dana tunai juga sebaiknya dicadangkan untuk mengantisipasi terjadinya biaya – biaya pembelian rumah antara lain uang tanda jadi atau booking fee, uang muka, akte jual beli, biaya balik nama sertifikat dan biaya jasa notaris dan lain sebagainya. Jika pembelian rumah dibiayai dengan kredit dari bank sebaiknya dipersiapkan pula dana tunai untuk biaya administrasi dan provisi pengikatan kredit, biaya jasa notaris, asuransi kebakaran dan asuransi jiwa. Selain pertimbangkan juga untuk menyiapkan biaya pindah rumahnya, kemudian isi rumahnya. Walaupun pembelian isi rumah bisa dilakukan bertahap sesuai dengan tersedianya dana, namun seminim-minimya dana Anda jika telah terkuras akibat biaya-biaya tadi, paling tidak masih punya cukup uang untuk memasang tirai atau gorden.
4. Mencari sumber dana atau sumber pembiayaan
Membeli rumah bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu secara tunai dan kredit atau kombinasi dari keduanya. Jika Anda ingin membeli rumah secara tunai, Anda dapat menyiapkan dananya dengan beberapa cara seperti menabung secara rutin atau melakukan investasi. Sehingga akumulasi dana hasil menabung atau hasil keuntungan investasi bisa digunakan untuk membeli rumah.
Keuntungannya dengan membeli rumah secara tunai, maka Anda tidak perlu tergantung dari pihak lain dan yang paling menyenangkan adalah anda bebas dari kewajiban membayar cicilan bulanan. Hanya saja mungkin akan memerlukan waktu yang cukup lama sampai tercapai sejumlah dana yang Anda perlukan untuk membeli rumah.
Dengan mahalnya harga rumah saat ini, beberapa dari Anda mungkin kesulitan dalam menyediakan dana tunai pembelian rumah. Anda tetap bisa beli rumah dengan cara mengajukan kredit ke Bank. Pada umumnya dana kredit yang bisa diberikan oleh bank adalah maksimal sebesar 70 % saja dari harga rumah yang akan dibeli, sisanya sebesar 30% harus dibiayai sendiri dan dianggap sebagai uang muka rumah.
Jika Anda ingin membeli rumah dengan cara mengkredit maka Anda harus memperkirakan sebelumnya berapa penghasilan Anda yang bisa disisihkan untuk membayar cicilan rumah. Tentunya penghasilan Anda per bulan setelah dikurangi biaya – biaya rumah tangga dan hutang pada pihak lain, seharusnya masih cukup untuk membayar cicilan rumah. Idealnya cicilan kredit rumah Anda besarnya tidak lebih dari 30% dari penghasilan Anda sehingga sisa 70%nya bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup lainnya.
5. Periksalah kewajiban –kewajiban pada pihak lain atau hutang Anda sebelum mengajukan kredit ke Bank
Bank memiliki analisa sendiri dan sumber informasi yang dapat dipercaya untuk mengetahui gambaran kondisi keuangan Anda. Karena itu sebelum mengajukan kredit ke Bank, periksalah kembali hutang – hutang Anda lainnya. Cicilan kartu kredit, cicilan motor, cicilan mobil dan lain- lain.
Apakah Anda memiliki kredit macet pada pihak lain, kapan jatuh tempo terakhir masing – masing cicilan hutang anda. Jika Anda memiliki lebih dari satu kartu kredit, tetapi yang aktif hanya satu maka kartu kredit yang tidak aktif sebaiknya ditutup. Ini untuk mencegah bank, agar tidak memasukkan kartu kredit yang tidak aktif tersebut sebagai hutang Anda, karena sebenarnya Anda belum menggunakannya.
Tips Tawar menawar harga rumah
Bangunan baru seperti rumah, flat, atau apartemen bisanya ditawarkan dengan harga pas dari developer Untuk rumah second biasanya terbuka untuk tawar menawar harga. Ada beberapa informasi yang sebaiknya Anda dapat sebelum mengajukan penawaran :
* Harga rumah yang ditawarkan penjual apakah sama dengan yang ditawarkan untuk rumah lain dengan kondisi yang sama diwilayah tersebut
* Kondisi rumah, apakah perlu perbaikan tambahan atau tidak.
* Sudah berapa lama rumah tersebut ditawarkan untuk dijual,
jika sudah ditawarkan selama beberapa waktu lalu si penjual mungkin akan semakin ingin menjual rumahnya sehingga mungkin Anda lebih dapat menekan harga. Tanyakanlah kepada tetangga sekitar rumah mengenai pasaran harga rumah dikawasan tersebut, dari mereka mungkin saja dapat diketahui mengapa rumah tersebut mau dijual, sehingga dari informasi-informasi tersebut Anda akan mendapatkan harga beli yang terbaik untuk rumah tersebut.
Kiat Membeli Rumah Seken - 01
Rumah merupakan kebutuhan yang amat penting bagi semua orang. Dalam tingkat kebutuhan rumah termasuk kebutuhan primer yang harus dipenuhi.terlebih bagi mereka yang sudah bekeluarga, rumah merupakan tempat bagi keluarga untuk berlindung, beraktivitas, dan bersosialisasi di tengah lingkungannya.
Walaupun kebutuhan tempat tinggal dapat dipenuhi dengan cara mengontrak, tetapi cara ini bersifat sementara, tidak selamanya terjamin. Selain dibatasi oleh kepentingan pemilik rumah, ketersediaan uang yang digunakan untuk membayar sewa tidak selamanya ada. Bahkan, terlepas dari sama atau tidaknya bentuk dan fasilitas yang diterima antara rumah kontrakan dan rumah cicilan.
Salah satu cara mendapatkan rumah adalah membeli rumah seken. Banyak sekali pertimbangan yang menyertai keputusan untuk membeli rumah seken seperti lokasi, keadaan lingkungan, harga maupun kontruksi rumah. Artikel ini di susun untuk memberikan gambaran, kiat, dan langkah dalam membeli rumah seken. Diharapkan, dengan membaca artikel ini calon pembeli mempunyai gambaran sebelum memutuskan untuk membeli rumah seken.
Seiring dengan kemajuan jaman, jumlah penduduk semakin bertambah.Akibatnya, permintaan terhadap adanya rumah sebagai tempat tinggal pun bertambah. Efek diatas juga berimbas pada bisnis property.tidak hanya rumah baru, rumah yang telah di pakai sekian tahun dipakai pun dapat di bisniskan.hal ini dapat dimaklumi karena sifat gerak manusia yang dinamis, setiap saat dapat berubah menurut selera dan kepentingan. Akibatnya ada saja pemilik rumah yang berniat mengganti rumahnya. Sebagai contoh, jumlah keluarga semakin banyak, sedangkan rumah tidak dapat diperluas. Hal tersebut mendorong keluarga untuk mencari rumah yang lebih luas. Contoh lain, pemilik rumah pindah kerja sehingga harus meninggalkan rumah. Oleh karena rumah bersifat permanen tidak dapat berpindah pindah, si pemilik rumah pun mau tidak mau harus menjual rumahnya. Selain masalah lokasi, perpindahan rumah dari satu ke satu di sebabkan oleh banyak hal, misalnya kebutuhan akan uang atau masalah kepercayaan.
Terlepas dari alasan - alasan pemilik dalam dalam menjual rumahnya. Fenomena ini memang menarik untuk dicermati. Adanya penjual tentu didasarkan ada pembeli. Tidak hanya penjual, pembeli pun mempunyai banyak alasan untuk membeli sebuah rumah. Sebagaimana keabsahan sebuah transaksi, transaksi seharusnya didasari adanya penjual, pembeli, obyek, yang diperjualbelikan, dan ikatan jual-beli. Setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Karena itulah diperlukan ketelitian saat membeli sebuah rumah. Keterangan penjual rumah akan kondisi rumah hendaknya tidak ditelan bulat bulat. Banyak hal yang perlu di perhatikan dalam membeli sebuah rumah. Nilai transaksi yang cukup tinggi hendaknya membuat pembeli benar benar mencermati kondisi rumah seken yang dibelinya.
Dari asal katanya, seken berasal dari second (bahasa inggris) yang dapat berarti kedua atau dapat juga diartikan bekas. Dalam lingkup rumah, kata seken di belakang kata rumah ini menimbulkan beberapa pengertian. Rumah yang pernah di tempati oleh orang lain dan rumah yang tidak pernah di tempati oleh pembelinya semenjak pertama kali di beli. Harga rumah seken tentu telah berubah jika dibandingkan dengan saat awal rumah tersebut dibangun. Perbahan yang terjadi bisa saja mengurangi atau menambah nilai mutu (bukan nilai nominal). Berkurangnya nilai mutu dapat dilihat pada rumah yang tidak terawatt karena jarang dikunjungi oleh pemiliknya. Dinding dan rangka bangunan kropos akibat diserang rayap, cat dinding mengelupas, atau terjadi pengaratan pada elemen rumah yang terbuat dari logam. Sementara penambahan nilai mutu dapat terjadi karena terjadi perbaikan, baik dari egi bahan, kontruksi, maupun aksesoris, rumah sehingga rumah terlihat lebih indah, kokoh dan nyaman dibandingkan keadaan aslinya.
Dalam transaksi, factor rugi dan untung akan selalu ada. Begitu pula dengan pembeli rumah seken. Beberapa keuntungan memilih rumah seken antara lain sebagai berikut :
1. Bangunan telah berdiri
Berbeda dengan pembelian rumah baru. Umumnya, rumah baru masih bersifat inden. Pengembang baru akan mendirikan bangunan setelah ada pemasaran. Artinya transaksi jual - beli sebelum rumah berdiri. Berbeda dengan rumah seken, kita dapat melihat bentuk dan mengetahui kwalitas fisik bangunan sebelum membelinya.
2. Lingkungan social telah terbentuk
3. Harga dapat ditawar
4. Bangunan dapat langsung ditempati
Selain keuntungan di atas, terdapat beberapa kerugian yang dapat muncul dari membeli rumah seken. Kerugian tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Kwalitas bahan penyusun bangunan tidak diketahui
2. Bentuk bangunan sudah permanen
Terlepas dari untung-ruginya, kepemilikan sebuah rumah memang sudah menjadi kaharusan dan membeli rumah seken merupakan salah satu alternative.
Bisa Kok, Pakai KPR untuk Beli Rumah Sekunder (1) - + 06-09-2010 10:21:09
Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa KPR (kredit pemilikan rumah) keluaran perbankan hanya untuk membeli hunian baru. Wah, ini anggapan nan tak tepat 100%. Sebab, sebenarnya KPR juga bisa digunakan untuk membeli hunian sekunder (bekas).
Alhasil, jelas bahwa membeli rumah sekunder kian menyenangkan. Sudah pembayaran pembelian rumah tersebut bisa diangsur, sejumlah keuntungan pun dipetik. Antara lain, lokasi rumah tersebut biasanya di lokasi yang sudah “hidup”—tak seperti bila menempati rumah primer--surat-surat rumah sudah lengkap sehingga tinggal dibalik nama, dan lain-lain.
Di sini, terbersitlah pertanyaan: apa sesungguhnya beda KPR untuk rumah sekunder dengan rumah baru? Lantas, rumah sekunder seperti apa yang sebaiknya dibeli via KPR?
Nah, marilah kita menyibak poin-poin penjawab pertanyaan-pertanyaan itu melalui dua tulisan.
Di tulisan pertama ini, marilah kita terlebih dulu membahas tipe rumah sekunder yang ideal untuk dibeli via KPR—sesungguhnya, tak berbeda dengan yang untuk dibeli tunai.
1. Memeriksa kelayakan fisik bangunan sudah tentu mutlak diperlukan. Pastikan bahwa rumah sekunder yang Anda incar kelak tak memerlukan banyak biaya perbaikan ataupun renovasi.
Lakukan cek langsung ke rumah tersebut—hal ini tentu sangat perlu. Bila Anda ingin hasil lebih baik, jangan segan mengajak orang yang lebih paham, antara lain konsultan renovasi ataupun arsitek
2. Memeriksa lingkungan sekitar rumah tersebut tentu sangat perlu. Cermatilah kawasan tersebut. Apakah akses ke rumah itu via jalan raya cukup mudah? Lebarkah jalan lingkungan di sekitar rumah itu?
Lantas, apakah lingkungan tersebut nyaman dan aman? Bebas banjirkah?
Kalau jawaban semua pertanyaan tersebut positif, berarti rumah tersebut pantas dilirik.
3. Menaksir harga beli nan tepat untuk rumah tersebut, tentu sangat perlu.
Demikian pakar properti Ir. Panangian Simanungkalit pernah menulis di satu media nasional.
Itu tak mengherankan karena tentu tak ada orang yang ingin membeli barang yang berharga terlalu mahal, bukan?
Dalam hal ini, sejumlah “metode” bisa digunakan. Misalnya dengan memerhitungkan harga penawaran dari pemilik rumah dengan harga pasar di sana—tepatnya harga jual rumah lain di kawasan yang sama.
Atau, meminjam penjelasan pakar properti Budi Santoso, Anda bisa berpatokan ke NJOP tanah dan bangunan untuk menaksir harga wajar rumah tersebut. Andaikanlah bahwa kualitas bangunan tersebut masih bagus. Maka, harga maksimal rumah tersebut sebaiknya merupakan penjumlahan dari:
(Luas Tanah x Harga NJOP) x 2
Plus
(Luas Bangunan x NJOP) x 1
Oh, ya, besar NJOP tanah dan bangunan itu bisa Anda ketahui dari SPT PBB (Surat Pajak Terutang PBB). Surat ini bisa Anda minta ke sang penjual rumah.
Untuk lebih yakin, sebenarnya tak ada salahnya bila Anda mencari rumah sekunder melalui kantor agen properti. Maklum, selain mengetahui dengan pasti sejumlah metode penilaian harga jual properti, agen properti mengenal dengan baik harga pasar di kawasan lokasi rumah tersebut.
Dan jangan kuatir, Anda tak akan dikenai fee yang besarnya 2%-3% dari harga jual oleh agen properti untuk jasa tersebut. Maklum, fee tersebut hanya dipungut si agen dari pihak penjual rumah.
Sudah begitu, agen properti tak jarang punya jaringan pula dengan bank penerbit KPR. Alhasil, ia nantinya bisa sekaligus membantu Anda mendapatkan KPR untuk membeli rumah tersebut.
4. Yang sangat penting adalah memeriksa rumah tersebut dari aspek legal. Ini tentu penting sebab Anda hendak mengagunkan rumah tersebut. Bila, misalnya, rumah tersebut tengah diagunkan penjual ke pihak lain, tentu tak ada bank yang mau mengucurkan KPR, bukan?
Periksa kelengkapan ataupun keabsahan surat-surat rumah tersebut dengan cermat. Memang, nantinya, pihak bank dalam proses pengucuran kredit akan memverifikasi keabsahan surat-surat tersebut melalui jasa notaris. Tapi, tak ada salahnya bila sebelumnya Anda “memfilter” sendiri surat-surat tersebut.
Maka, nantinya kemungkinan bank menolak permohonan KPR gara-gara rendahnya kualitas keabsahan surat-surat tersebut, bisa diperkecil.
Dalam hal itu, antara lain, pastikan bahwa nama yang tertera di SHM (Sertifikat Hak Milik) sama persis dengan nama penjual. Bila tidak sama, pertanyakan hubungan hukum antara si penjual dengan nama tersebut. Andai dulu si penjual membeli dari pihak lain dan belum membalik nama SHM itu, mintalah AJB (Akta Jual Beli) ke sang penjual.
Tanyakan pula IMB rumah tersebut. Cermati: adakah kesesuaian antara luas fisik bangunan yang terkini, dengan IMB. Bila ternyata ketidaksesuaian itu ada, Anda perlu berpikir ulang untuk meneruskan pembelian rumah tersebut via KPR.
Lantas, bila Anda di kemudian hari ingin memerluas bangunan, sebaiknya lakukan cek dengan RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) terbaru di lokasi rumah tersebut. Periksalah angka KDB (Koefisien Dasar Bangunan) dan KLB (Koefisien Luas Bangunan) yang diijinkan.
Bila ternyata perluasan atau penambahan lantai bangunan tak dimungkinkan, ada baiknya berpikir ulang buat membeli rumah tersebut.
*****
Sampai di sini, selesailah tahapan “menyensor” rumah sekunder yang ingin dibeli via KPR.
Di tulisan berikutnya, kita akan membahas bersama perihal KPR tersebut.
Trik Jitu Meloloskan Proses Pinjaman KPR Pihak bank juga selektif dalam memilih calon pengguna kredit murah KPR supaya tidak dirugikan. Pihak bank pun tidak segan menuntut calon pengguna KPR untuk mengikuti tata cara dan menyiapkan segala dokumen yang diperlukan untuk kredit murah KPR. Dengan begitu, seseorang tidak mudah untuk mendapatkan kredit murah KPR. Beberapa tips agar bisa lolos melewati proses kredit murah KPR antara lain:
1. Mempersiapkan dokumen yang diperlukan. Bagi seorang wiraswastawan, dokumen yang disiapkan adalah:
Senin, 07 Juni 2010 Beli Rumah dengan Pinjaman KPR
Ingin cari rumah tapi uang cekak? Tenang. Tengoklah bank-bank di sekitar Anda. Sekarang ini bukanlah hal sulit mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) yang bunganya ditawarkan secara beragam oleh bank.
Bagi Anda yang ingin menggunakan KPR saat mencari rumah dan membelinya, berikut keuntungannya :
Keuntungan KPR
− Nasabah tidak harus menyediakan dana secara tunai untuk membeli rumah. Nasabah cukup menyediakan uang muka.
− Karena KPR memiliki jangka waktu yang panjang, angsuran yang dibayar dapat diiringi dengan ekspektasi peningkatan penghasilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Bila membeli rumah dari perorangan, pastikan bahwa sertifikat yang ada tidak bermasalah dan ada IMB sesuai dengan kondisi bangunan yang ada.
2. Bila membeli rumah dari Developer, pastikan bahwa Developer dimaksud telah mempunyai ijin-ijin, antara lain:
a. Ijin Peruntukan Tanah : Ijin Lokasi, Aspek Penata-gunaan lahan, Site Plan yang telah disahkan, dan sebagainya
b. Prasarana sudah tersedia
c. Kondisi tanah matang
d. Sertifikat tanah minimal SHGB atau HGB Induk atas nama developer
e. IMB Induk
Kenali reputasi penjual (perorangan atau developer).
Jangan melakukan transaksi jual beli di bawah tangan, artinya apabila rumah yang akan dibeli masih dalam status dijaminkan di bank, maka lakukanlah pengalihan kredit pada bank yang bersangkutan dan dibuat akte jual beli di hadapan notaris. Jangan sekali-kali melakukan transaksi pengalihan kredit di bawah tangan, artinya atas dasar kepercayaan saja dan tanda buktinya hanya berupa kwitansi biasa, karena bank tidak mengakui transaksi yang seperti ini.
KPR itu Mudah
Siapa bilang KPR itu susah ??
Kuncinya adalah kita tahu apa yang Bank mau ??
Siapapun anda, apapun pekerjaan anda, apapun status anda, anda bisa mendapatkan KPR
Berikut beberapa cerita yang bisa diambil hikmatnya..
Mahasiswa Beli Apartemen 1 Miliar
Sesampainya di meja kantor selepas melakukan survei terhadap usaha seorang calon debitur, saya menemukan dua aplikasi tergeletak di atas meja saya dan segera membukanya, berharap aplikasi KPR dengan data bagus dan besar plafonnya (maklum, saya diberi target untuk mencairkan kredit setiap bulan). Betul saja ada 2 (dua) aplikasi yang berbeda, yaitu yang pertama adalah seorang karyawan usia 35 tahun di perusahaan minyak yang cukup ternama dan yang satu lagi adalah mahasiswa usia 20 tahun dengan usaha rumahan. Mahasiswa tersebut menggunakan rumah orang tuanya yang kebetulan halamannya cukup besar untuk dijadikan workshopnya, dan yang sekaligus juga tempat tinggalnya.
Kalau pemohon yang berstatus karyawan pasti disetujui kreditnya, cuman yang hebat adalah pemohon yang satu lagi yaitu si mahasiswa. Usaha membuat dan menjual sepatu yang sudah digelutinya selama 3 tahun bermula dari hobi yang akhirnya mendatangkan banyak pesanan. Meskipun demikian mahasiswa ini belum memiliki PT atau badan hukum lainnya, yang ada hanyalah keterangan Lurah setempat bahwa memang betul ada kegiatan usaha di rumah mahasiswa tersebut. Namun usaha yang dijalankannya membuat rekening pribadi si mahasiswa ini “meledak” alias sangat besar jumlahnya bila dibandingkan dengan anak mahasiswa lainnya. Pesanan datang dari luar daerah dan luar negeri sehingga mengharuskan pembayaran dilakukan dengan cara transfer rekening.
Melihat kegiatan usaha yang baik dan melihat pembuktian yang benar dalam rekening sang mahasiswa, hal ini membuat pihak bank percaya dan memberikan kredit sebesar 1 miliar kepada mahasiswa tersebut untuk tujuan pembelian apartemen.
Melihat ilustrasi cerita di atas dapat saya simpulkan bahwa:
Pada saat itu saya sedang menuju Tanah Abang untuk bertemu dengan calon nasabah saya yang ingin mengajukan permohonan KPR, dan kebetulan sesampainya di sana, calon nasabah tersebut tidak langsung menerima saya karena ada orang lain yang sedang bertamu. Setelah menunggu beberapa saat, saya dipersilahkan masuk dan langsung berdiskusi mengenai rencana calon nasabah tersebut untuk mengambil fasilitas KPR. Obrolan kami ini kebetulan didengar oleh tamunya yang rupanya tertarik juga untuk membeli rumah via KPR. Setelah beberapa hari kemudian saya mendapatkan data-data dari kedua calon nasabah tersebut dan saya sudah mulai bisa memberikan analisa kredit.
Sedikit mengenai kegiatan usaha dari kedua calon nasabah tersebut setelah saya pelajari dokumen dan survei usahanya, yang satu adalah seorang pengusaha di mana usahanya sudah berjalan dari 5 tahun yang lalu dan penjualannya saat ini sedang bagus-bagusnya. Surat dan dokumentasi legal usahanya lengkap sekali dan pembayaran ia terima dengan cara tunai maupun transfer rekening. Namun ada kelemahan yang saya lihat, yakni uang tunai yang diterima tersebut tidak dimasukan ke dalam rekening karena alasan kesibukan. Uang tersebut justru langsung terpakai kembali untuk pembelian stok barang sebelum sempat dimasukan ke dalam rekening.
Calon nasabah kedua, seorang pengusaha besi tua, sedikit kalah pamor dibandingkan pengusaha yang berdomisili usaha di Tanah Abang (karena Tanah Abang merupakan pusat usaha terkenal). Pembayaran yang diterima pun tidak dengan cara transfer atau bahkan cek/giro. Seluruhnya dengan tunai, karena para pembeli dan supplier (pemulung) besi jarang ada yang membina hubungan dengan bank. Namun pengusaha besi tua ini memiliki kelebihan dibandingkan pengusaha sebelumnya jika dilihat dari kacamata bank, karena pengusaha tersebut membuat pembukuan yang rapih dan disiplin untuk menyetorkan uang (hasil penjualannya) ke rekening bank setiap minggu, meskipun pembayaran usahanya hanya dilakukan dengan cara tunai.
Selain itu, pengusaha besi tua ini rupanya tidak hanya mengajukan kredit ke saya saja, namun ke 4 (empat) bank lainnya. Saya tahu hal itu dan tidak melepaskan data tersebut melainkan tetap memprosesnya dan berkompetisi dengan bank-bank lainnya (sudah hal biasa kalau disuruh berkompetisi dengan bank lain).
Singkat cerita, saya menyetujui kredit kedua pengusaha tersebut namun pengusaha yang jadi mengambil KPR ke saya adalah pengusaha Tanah Abang, sedangkan si pengusaha besi tua tersebut tidak jadi ambil KPR di tempat saya.
Cerita punya cerita, saya menyetujui permohonan kredit pengusaha tanah abang tersebut dengan nilai paling besar dibandingkan dengan plafon yang diberikan oleh empat bank lainnya, bahkan salah satu bank ada yang menolak permohonan kredit pengusaha tanah abang tersebut dengan alasan omset penjualannya sedang lesu (padahal lagi bagus-bagusnya penjualannya, karena 2 bulan menjelang lebaran dan akhir tahun) . Sedangkan pengusaha besi tua mendapatkan persetujuan dari semua bank yang diajukannya, dan mendapatkan plafon yang lebih tinggi dibandingkan pengusaha tanah abang tersebut.
Melihat ilustrasi cerita di atas dapat saya simpulkan bahwa:
Suatu saat datang seorang Ibu ke meja saya (pada saat saya masih berstatus karyawan bank) dan bertanya bagaimana cara mengajukan pinjaman KPR. Saya kenali Ibu tersebut adalah seorang karyawan dari bank juga, namun bank yang berbeda dari tempat saya bekerja. Usianya nampak masih muda, di bawah 30 tahun. Sekilas saya langsung bisa mengenali profil Ibu tersebut dan menyodorkan form yang harus diisi yaitu form karyawan (karena pastinya pendapatannya adalah dari gaji setiap bulan). Saya bisa berasumsi bahwa gajinya tidak lebih dari Rp 2.5 juta/bulan (gaji orang bank pada saat itu tahun 2002) dan berasumsi bahwa rumah yang akan dibelinya berkisaran harga Rp 100 juta kebawah. Namun, saya dibuat kaget karena pengajuan Ibu tersebut adalah Rp 500 juta! Hah?? Bagaimana mungkin permohonannya akan disetujui?
Lalu saya bertanya apakah Ibu itu sudah menikah (siapa tahu sudah menikah dengan suami yang lebih kaya sehingga bisa join income untuk evaluasi pendapatannya), namun Ibu itu belum menikah. Semakin saya binggung mau dibawa kemana arah evaluasinya. Lalu pertanyaan terakhir dari saya dan berharap jawabannya sesuai dengan harapan saya yaitu Ibu tersebut punya usaha sendiri di luar statusnya menjadi karyawan. Dan betul, bahwa Ibu tersebut adalah seorang karyawan yang memiliki usaha sampingan yang pendapatannya jauh lebih besar dari gajinya setiap bulan.
Ternyata Ibu tersebut nyambi jadi agen pemasaran salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Beliau (baca: sang Ibu) tidak bisa meninggalkan pekerjaannya di bank karena status karyawan tetapnya di tempat itu. Sedangkan statusnya di perusahaan asuransi tersebut adalah hanya terdaftar resmi sebagai tenaga pemasaran dan tidak memiliki fasilitas-fasilitas seperti yang diberikan oleh bank.
Singkat cerita permohonan kreditnya untuk KPR Rp 500 juta dapat disetujui dengan mengevaluasi pendapatan gaji nya dan penghasilan lainnya (kolom kredit pada buku tabungan) setiap bulan yang diterima olehnya sebagai tenaga pemasaran produk asuransi. Dan yang sempat membuat saya tergiur adalah melihat penghasilan yang dihasilkan oleh beliau dari menjadi tenaga pemasaran perusahaan asuransi, bisa 20 kali lipat dari gajinya sebagai karyawan bank!
Melihat ilustrasi cerita di atas dapat saya simpulkan sebagai berikut:
Cara Pembelian
Setelah anda melihat-lihat berbagai pilihan perumahan yang kami tawarkan dan telah menentukan pilihan lokasi yang anda anggap layak, pastikan anda telah berkunjung untuk dan melihat langsung situasi dan kondisi perumahan tersebut, berikut prosedur pembelian yang harus anda jalani :
1. Booking Fee
Untuk memastikan kavling yang anda pilih tersebut menjadi milik anda, hal pertama yang anda lakukan adalah membayar Booking Fee sebagai tanda jadi. Besaran nilai Booking fee ini tergantung pada ketentuan masing-masing Developer, dan anda akan mendapatkan bukti pembelian berupa kwitansi Booking dan Surat Pemesanan Rumah (SPR). isilah form yang disediakan, dan berikanlah informasi data anda secara lengkap dan jelas agar mudah dihubungi kembali. Pastikan Kwitansi Booking ini ditanda tangani dan distempel secara sah oleh petugas.
Booking ini dapat anda lakukan langsung pada saat survey ke lokasi ataupun melalui marketing Online kami, dengan menghubungi 021-551 6110 021-551 6110
2. Melengkapi Dan Menyerahkan Berkas KPR (Data Pribadi dan Persyaratan)
Setelah anda booking fee, 1-2 hari kemudian anda akan dihubungi oleh petugas kami guna mengkonfirmasi data-data dan membantu anda dalam melengkapi persyaratan dan data penunjang yang dibutuhkan. Dan selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) minggu dari tanggal Booking, semua berkas dan kelengkapan persyaratan KPR tersebut sudah harus diserahkan.
Apabila anda sibuk Kami menyediakan jasa pengambilan berkas KPR tersebut ketempat anda.
3. Melunasi Uang Muka, Hook, Biaya Strategis dll
Sesuai dengan ketentuan dalam pricelist dan harga jual pada brosur, anda mempunyai kewajiban melunasi uang muka pembelian rumah tersebut beserta biaya-biaya lain (Biaya Proses KPR, Biaya Strategis, dll) sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah anda sepakati dalam Surat Pemesanan Rumah (SPR)
Pembayaran inipun dapat anda lakukan pada petugas kami di lokasi perumahan ataupun melalui transfer ke Rekening yang telah ditentukan. apabila melalui transfer, anda diharuskan untuk mem-fax bukti pembayaran tersebut. untuk konfirmasi atas pembayaran yang anda lakukan, hubungi 021 551 6110 021 551 6110 , dan pastikan anda mendapat bukti pembayaran yang sah.
4. Interview (Wawancara) dengan Pihak Bank
Anda akan kami undang untuk mengikuti proses interview/wawancara dengan pihak Bank pemberi KPR, sebagai prosedur pengajuan kredit. Sekaligus memberitahukan mengenai hari, tanggal dan lokasi interview. pemberitahuan ini maksimal 2 hari sebelum diselenggarakan.
Tips agar KPR dapat disetujui : lengkapi semua persyaratan yang diwajibkan, berpenampilan baik, dan saat diwawancara oleh petugas Analis Officer (AO) berbicara dengan mantap dan lugas, dan memahami hak-kewajiban sebagai Debitur.
Setelah calon konsumen dinilai layak untuk menerima Fasilitas pinjaman KPR, maka pihak Bank akan menerbitkan SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit). dimana didalam SP3K ini akan muncul jumlah kredit yang disetujui, jangka waktu kredit, nilai angsuran, termasuk biaya yang timbul dari proses pengajuan KPR (Biaya Notaris, Apraisal, Provisi bank, Asuransi jiwa dan bangunan, serta saldo mengendap) biaya proses ini wajib disetorkan dalam rekening masing-masing konsumen.
5. Akad Kredit
Anda akan kami hubungi untuk konfirmasi mengenai hasil dari wawancara dengan pihak Bank tersebut, dan apabila disetujui anda akan kami undang sekali lagi untuk mengikuti proses Akad Kredit.
6. Penyerahan Kunci
Selamat, sekarang anda telah punya rumah! Untuk pengambilan kunci anda harus datang ke lokasi perumahan dan memeriksa rumah yang telah anda beli tersebut. Untuk menjamin kelayakan unit rumah yang anda beli, Developer memberikan garansi selama 100 hari..
Informasi aktual lainnya bisa Anda dapatkan melalui Officer kami di : 021-551 6110 021-551 6110
Tips Membeli Rumah dengan Fasilitas KPR Bank Permintaan rumah dari tahun ke tahun makin meningkat, namun daya beli masyarakat secara tunai sangat terbatas. Kondisi inilah yang ditangkap industri perbankan sebagai bisnis yang menggiurkan. Tidak heran jik iklan kredit pemilikan rumah (KPR) dari berbagai bank pun muncul di berbagai media cetak setiap hari. Tidak sedikit pula yang menawarkan fasilitas dan potongan harga yang tidak masuk akal.
Anda jangan langsung terkecoh. Teliti sebelum membeli harus dijadikan pegangan. Hal pertama yang ditanyakan calon konsumen KPR kepada customer service bank adalah suku bunga. Banyak iklan KPR memasang bunga sangat menarik, bahkan sepintas tidak masuk akal. Perlu diwaspadai apakah memang demikian adanya.
Sebenarnya selisih bunga nol koma sekian digit, bahkan satu-dua poin, tidak berarti banyak apabila hanya fix pada 1-2 tahun di awal kredit. Sebab dalam sistem bunga efektif, pembayaran angsuran di awal-awal tahun sebagian besar terserap untuk menutup bunga. Sedangkan sisanya untuk mengurangi pokok pinjaman.
Pembayaran bunga di tahun-tahun awal lebih besar ketimbang setoran pokoknya, lantaran pokok pinjaman masih besar. Sebaliknya setelah paruh waktu kredit, proporsi pembayaran bunga makin kecil karena pokok pinjaman makin mengecil. Jangan heran jika dalam jangka waktu dua tahun ke depan, sisa pokok seolah-olah tidak beranjak turun.
Untuk lebih jelasnya, saya memberikan ilustrasi sebagai berikut. Nilai kredit Rp 100 juta, dengan bunga 12 persen per tahun efektif, jangka waktu 120 bulan. Angsuran per bulan sebesar Rp 1.434.709. Bagaimana proses pelunasannya bisa dilihat pada tabel.
Bunga Flat Sistem bunga lain yang perlu diperhatikan calon debitur adalah sistem bunga flat. Bunga flat ini dihitung berdasarkan plafon kredit mula-mula. Jadi, meski pokok pinjaman sudah berkurang jauh, tetap saja bunga yang harus dibayar sama dengan waktu pokok pinjaman masih utuh.
Perusahaan leasing kendaraan banyak memakai sistem ini, sebab memang menjanjikan keuntungan yang besar. Dengan ketentuan kredit yang sama dengan contoh terdahulu, yaitu kredit Rp 100 juta, bunga 1 persen / bulan flat (12 % / tahun) dan jangka waktu 120 bulan, maka jumlah angsuran per bulan menjadi berbeda.
Dalam sistem flat, angsuran pokok per bulan sebesar Rp 833.000 (nilai kredit dibagi jangka waktu kredit). Sedangkan bunga per bulan Rp 1 juta (1 % x Rp 100 juta). Dengan demikian, angsuran yang mesti dibayar per bulan adalah Rp 1.833.000.
Posisi keuangan setelah 120 bulan memang berbeda. Sebab total bunga yang dibayar selama jangka waktu itu adalah Rp 120 juta. Sedangkan total pokok dan bunga yang dibayar adalah Rp 219,96 juta (Rp 1,833 juta x 120 bulan).
Terdapat perbedaan cara perhitungan dari kedua sistem bunga tersebut, meskipun nilai kredit, bunga, dan jangka waktu kredit sama. Selisih pembayaran selama 10 tahun ini cukup signifikan, yakni Rp 47,795 juta (lebih mahal sistem flat). Kalau dikomparasi, tingkat suku bunga flat 12 persen / tahun setara dengan suku bunga efektif 22,15 persen / tahun.
Strategi Marketing Pada dasarnya, setiap bank menginginkan laba per tahunnya meningkat. Jadi, tidak masuk akal kalau bank menurunkan suku bunga jauh di bawah kompetitor. Dengan kata lain, setiap bank mempunyai tingkat suku bunga KPR yang relatif sama. Strategi marketing memang dibuat sedemikian rupa, karena persaingan ketat antarbank untuk mendapatkan calon debitur.
Bagaimana bank yang mengenakan bunga rendah bisa meraih laba? Jawabannya mudah. Institusi itu akan mengompensasikan kekurangan pendapatan bunganya setelah tahun pertama atau kedua, di mana bunga fix sudah tidak berlaku.
Bunga mungkin naik tiap bulan sampai tingkat tertentu, sehingga akhirnya secara akumulasi penerimaan bunga bank tak berbeda dari bank yang mematok bunga lebih tinggi. Pada tahap ini, debitur biasanya tak menyadari. Bisa juga sadar tapi pasrah, karena untuk pindah bank juga butuh biaya tidak sedikit, termasuk ancaman penalty dari bank lama.
Ada sebuah iklan bank di media cetak yang menyebutkan bunga 5,5 persen / tahun efektif, ditambah biaya provisi dan administrasi nihil. Kenapa bisa begitu? Seperti dijelaskan di atas, pada dasarnya bank tak mau rugi. Jadi sebagai kompensasi atas nihilnya biaya ini, bank bekerja sama dengan pengembang menaikkan harga jual rumah terlebih dulu.
Selisih kenaikan harga itu sebagai pengganti kerugian biaya-biaya bagi bank. Ingat, rumah bisa dikatakan sebagai specialty good. Jadi tak ada patokan harga yang pasti, karena penentuan harga tergantung dari kualitas material, model, lokasi, fasilitas, marjin keuntungan yang akan diambil, dan sebagainya. Jadi harga rumah untuk luas tanah dan bangunan yang kurang lebih sama, tetapi berbeda pengembang, tidak dapat dibandingkan begitu saja.
Biaya Lain Selain suku bunga, Anda juga mesti memperhatikan beberapa jenis biaya, mulai dari provisi, asuransi, appraisal, administrasi, hingga biaya perjanjian kredit notaris, pengikatan hak tanggungan, akte jual beli, BPHTB, dan sebagainya.
Biaya provisi adalah biaya jasa bank atas pencairan kredit, biasanya 1,0-1,5 persen dari nilai kredit. Biaya asuransi terdiri atas asuransi kebakaran rumah dan asuransi jiwa debitur. Bisanya, tarif asuransi ini sudah standar, karena di antara perusahaan asuransi sudah ada kesepakatan soal premi.
Setiap bank memiliki strategi pemasaran yang khas untuk menarik calon debitur, meski sebenarnya tingkat suku bunga KPR relatif sama. Persaingan sejatinya terletak pada bagaimana memuaskan debitur dengan pelayanan profesional.
Jika debitur terpuaskan, mungkin selisih bunga bukan menjadikan masalah. Yang tak kalah penting, Anda jangan sungkan-sungkan bertanya ke petugas bank, apa yang tidak dimengerti, terutama pada keterangan ’’syarat dan ketentuan berlaku’’. Iklan selalu dibuat menarik, tapi kita harus bisa membedakan mana loyang dan mana emas. (Guntoro, praktisi perbankan di Jakarta.-32)
Kita semua tau bahwa sumber pendanaan terbesar untuk investasi di property berasal dari Bank. Dan juga bukan rahasia lagi bahwa secara umum bank lebih senang membiayai sebuah investasi property ketimbang investasi atau usaha yang lain.
Namun demikian bukan berarti bahwa bank akan begitu mudahnya memberikan pinjamana kredit bagi mereka yang memerlukannya. Apalagi setelah kasus subprime mortage di US, tentu bank bank di seluruh dunia akan semakin berhati hati terhadap hal ini.
Namun demikian, secara umum ada beberapa hal yang perlu di perhatikan agar KPR anda di setujui oleh bank:
1). Apply KPR ke beberapa bank sekaligus
Dari pada cuman apply KPR ke satu bank, lebih baik apply ke berbagai bank sekaligus sehingga kalau satu bank tidak menerima akan ada kemungkinan bank lain menerima. Di Indonesia saja ada berapa bank yang bisa memberikan jasa KPR? Jangan menunggu satu bank menolak baru apply ke bank lain.
2). Periksa Catatan Kredibilitas Kredit Anda
Yang ini mutlak di lakukan dulu sebelum anda mulai apply ke bank bank yang ada. Jangan sepelekan hal ini. Kredit yang bermasalah sekecil apapun akan sangat mempengaruhi di setujuinya KPR anda. Bahkan sering hanya kredit kecil yang menyebabkan kredit KPR anda di tolak. Susahnya di Indonesia belum ada lembaga independent atau pemerintah yang menyediakan jasa langsung untuk melihat catatan kredit kita. Kalau di Singapore, kita minta ke www.creditbureau.com.sg dan cukup membayar $5 maka kita akan mendapatkan catatan kredit kita secara lengkap.
3). Lihat kemampuan Pinjaman Anda
Secara umum bank akan memberikan pinjaman maksimum berdasarkan kemampuan kita. Menurut pengalaman, biasanya 25%-35% kemampuan kita membayar merupakan patokan untuk menghitung besarnya kredit yang bisa kita ajukan. Jadi misalnya gaji anda 10 juta perbulan dan tidak ada penghasilan lain, maka perhitungan kredit dari bank akan berdasar pada kemampuan anda membayar sebesar 2.5 – 3.5 juta per bulan untuk cicilannya. Tergantung dari lama pinjaman, maka besarnya pinjaman akan di hitung.
4). Ajukan harga yang sesuai dengan harga Pasar
Jangan mengajukan harga yang melebihi harga pasar. Bank tentu akan melakukan appraisal sebelum memberikan pinjaman. Besarnya pinjaman akan juga di perngaruhi oleh hasil dari appraisal. Malah biasanya bank tidak memberikan 100% pinjaman dari nilai appraisal, tetapi bisa sekitar 70%. Hal ini tentu bank mau bahwa tidak semua uang pendanaan keluar dari bank saja, tetapi individu yang membeli juga mengeluarkan modal, dan juga akan menjadi semacam ‘buffer’ bagi bank seandainya terjadi masalah dengan property tersebut, sehingga kalau bank menyita akan mendapatkan property yang nilainya 100% sementara dana yang dikcucurkan cuman misalnya 70%.
5). Bangun relasi yang baik dengan bank
Secara umum urusan pinjam meminjam adalah urusan kredibilitas. Bank tentu akan melihat hal ini, dan kalau kredibilitas bagus, dan relasi tentunya akan lebih mudah terjalin dengan bagus. Jika kredibilitas bagus, relasi bagus, tentu hal ini akan membuat lebih mudah untuk mendapatkan kredit dari bank.
Tips Cermat Membeli Rumah Idaman Dgn KPR Mar 15th, 2009 | By admin | Category: Tips Keuangan
Your webmaster search is: tips mudah dapat pinjaman KPR
1. Jangka Waktu Pengambilan KPR. Di Indonesia saat ini, jangka waktu maksimal KPR yang ditawarkan adalah 15 tahun. Makin panjang jangka waktukredit, makin besar pula total bunga yang harus dibayarkan. Meskipun demikian, lebih baik jika Anda mengajukan jangka waktu kredit terpanjang supaya cicilan per bulannya kecil. Dengan demikian Anda masih memiliki sisa penghasilan yang bisa digunakan untuk keperluan dan investasi lain. Pengambilan jangka waktu kredit terpanjang juga disarankan mengingat investasi properti (rumah& tanah) nilainya selalu meningkat dari tahun ke tahun, sebagaimana pernah penulis sampaikan dalan Tips Cerdas Mengenal Kesalahan Mengelola Uang.
2. Menentukan Besarnya Kredit & Cicilan. Jika Anda memutuskan untuk mengambil KPR, ANda tentu harus menentukan besarnya KPR yang akan diambil, Anda harus menyesiakan dana uang muka rumah sebesar 30% dari harga rumah, sedangkan yang bisa dipinjam dari bank berupa KPR sebesar 70% dari harga rumah. Penentuan besarnya KPR ini akan mempengaruhi jumlah cicilan per bulan. Anda bisa memperoleh keterangan mengani jumal cicilan yang harus Anda bayar dari Account Officer di bank. Sangat disarankan bahwa besaran cicilan KPR -jika digabungkan dengan aneka kredit yang Anda ambil saat ini- tidak lebih dari 30% dari penghasilan Anda. Hal ini penting agar keuangan keluarga tidak tergerus hanya oleh cicilan hutang. Ingatlah pula, bahwaAnda masih harus mengeluarkan biaya-biaya ekstra untuk renovasi, aneka perabotan dsb. Hati-hati jika permohonan kredit Anda ternyata cicilannya melebihi 30% penghasilan Anda. Besar kemungkinan Bank akan menolak permohonan kredit Anda, karena meragukan kemampun Anda dalam mengembalikan pinjaman.
3. Fasilitator Kredit KPR. Melalui Bank Atau Developer? Saat ini developer pun aktif menawarkan KPR yang langsung bisa diurus oleh calon pembeli rumah. Keuntungannya: Tujuannya jelas, menawarkan kepreaktisan bagi si calon pembeli rumah. Biasanya developer bekerja sama dengan saru atau beberapa bank untuk menjadi rekanan dari developer tersebut. Cara ini memberikan kepraktisan bagi si calon pembeli rumah, karena tidak perlu repot mungurus sendiri KPR ke bank dan biasanya surat-surat terkati rumah yang akan dibeli sudah disiapkan pihak developer. Kelemahannya: KPR ini hanya bisa digunakan untuk membeli rumah (baru) yang ditawarkan oleh developer yang bersangkutan. Demikian pula biasanya jika mengajukan kredit via developer, Anda harus menggunakan KPR daribank yang mereka tunjuk sehingga Anda tidak dapat memilih bank lain yang mungkin menawarkan bunga lebih rendah atau lebih familiar dengan Anda. Sebaliknya, mengajukan kredit langsung ke bank menawarkan fleksibilitas dalam memilih bank. Namun dengan konsekwensi sedikit repot mengurus semua persyaratannya termasuk surat-surat rumah yang diperlukan.
4. Biaya-Biaya KPR. Meskipu bank meluluskan permohonan KPR Anda, bukan berarti Anda bebas melenggang tanpa uang tunai. Anda masih memerlukan uang tunai dalam jumlah lumayan dalam pengurusan KPR ini, antara lain untuk:1) Biaya-biaya administrasi dari bank, terdiri atas booking fee, biaya penilaian jaminan, administrsi kredit dan provisi kredit. 2) Biaya Asuransi, antara lain berupa asuransi jiwa untuk meng-cover debitur dan asuransi kebakaran untuk meng-cover rumah yang dijadikan agunan KPR tersebut. 3) Biaya pengikatan kredit secara hukum, terdiri atas biaya Akta Pengakuan Utang dan Perjanjian Kredit, Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT), Akta jual-beli biaya bea balik nama sertifikat, BPHTB dan jasa notaris.
5. Perbandingan. Selalu bandingkan paket-paket KPR yang ditawarkan antar bank dan pilihlah yang paling ringan untuk Anda. Pilihlah bank yang mempunya riwayat hubungan dengan Anda sebagai nasabahnya. Ini akan mempermudah penyelesaian seandainya terjadi masalah dengan KPR Anda.
6. Track Record. Jagalah track record pembayaran kredit Anda di bank manapun tetap baik. Catatan pembayaran kredit yang kurang baik di salah satu bank akan bisa dilacak oleh bank Anda dan cukup bisa menjadi alasan ditolaknyapermohonan KPR Anda. Ingatlah bahwa bank bisa melakukan crosscheck antarbank melalui Bank Indonesia, tepatnya melalui fasiliatas Daftar Hitam Nasabah (DHN).
Tips Bijak Memilih Pengembang KPR yang Bonafit Apr 21st, 2010 | By admin | Category: Tips Keuangan
Pada saat ini memang banyak sekali pengembang (developer) yang menawarkan berbagai tipe rumah dalam bentuk cluster yang luas dan tipe yang beragam. Apabila Anda sangat berminat dengan rumah-rumah KPR di sekitar tempat tinggal Anda sekarang, pastikan beberapa hal di bawah ini agar pengembang yang dipilih benar-benar credible dan dapat dipercaya. Berikut ini Tips bijak memilih pengembang KPR yang bonafit:
1. Pastikan sebuah Pengembang memiliki ijin pembangunan.
2. Biasanya, sebuah pengembang yang baik memiliki kerja sama dengan sebuah Bank. Karena setiap kerja sama yang dilakukan bank terhadap pengembang, pihak bank biasanya telah memeriksa dan mengevaluasi secara keseluruhan seperti luas tanah, status tanah, peruntukan tanah, fasilitas sosial dan sebagainya.
3. Pengembang tersebut memiliki sertifikat induk.
4. Bersedia mengadakan perjanjian dengan pembeli.
5. Sejauh mana pengembang akan melakukan pengurusan Pajak Bumi Bangunan (PBB) serta Ijin Mendirikan Banungan (IMB) terhadap rumah KPR tersebut
Pada akhirnya, kecermatan dan pertimbangan yang matang sebelum menjatuhkan pilihan merupakan tindakan yang bijaksana saat memilih rumah idaman. Karena pembelian rumah merupakan investasi jangka panjang maka jangan sampai Anda kecewa di tengah jalan.
Kredit Perumahan Rakyat atau biasa disebut dengan KPR Bank adalah program atau fasilitas pinjam dari bank untuk membeli rumah secara kredit. KPR dianggap sebagai salah satu solusi untuk pembelian rumah dengan cara mencicil, dan program ini membantu masyarakan untuk memiliki rumah idaman sendiri bilamana tidak tersedia uang tunai.
Secara prinsip, pembelian rumah bisa anda lakukan dengan dua cara: secara tunai maupun secara kredit. Anda bisa mendapatkan rumah secara tunai bila Anda memiliki uang yang nilainya sama dengan harga rumah yang diinginkan. Misal, bila harga rumah tunai tanah & bangunan rumah adalah Rp 210 juta, maka rumah tersebut bisa dibayar tunai bila anda mempunyai uang tunai sebesar Rp 210 juta ditambah biaya biaya yang timbul untuk jual beli.
Tetapi, masyarakat tingkat ekonomi menengah kebawah seringkali tidak memiliki uang tunai sebesar itu. Jumlah uang cash yang mereka punya mungkin hanya sebesar 50%, 40%, dan bahkan hanya 30%. Solusinya? Kredit Perumahan Rakyat atau KPR bank adalah solusi yang sangat diharapkan bagi sebagian besar masyarakat.
Caranya bagaimana? Bila harga rumah diinginkan adalah 210jt, maka anda harus membayar uang muka atau DP sebesar XX% tergantung ketentuan dari bank yang bersangkutan. Misal bank mensyaratkan 30% maka anda harus mengeluarkan uang dari tabungan anda sebesar 70Jt. Setelah uang muka atau DP diselesaikan maka barulah bank akan melunasi sisanya sebesar 70% atau 140jt. Biasanya bank tidak mau membiayai 100% untuk margin keamanan mereka bilamana si peminjam tidak mampu melanjutkan pembayaran cicilan.
Bilamana anda mempunyai uang yang cukup buat DP, maka anda tinggal melanjutkan ke langkah yang berikutnya yakni proses pengajuan Kredit Perumahan Rakyat atau KPR bank. Bilamana dana anda tidak mencukupi buat uang muka maka anda harus menabungnya terlebih dahulu. Jangan memaksakan diri untuk mengajukan KPR bila dana untuk uang muka tidak mencukupi. Perlu diingat , bank hanya akan memberikan kredit bilamana anda telah membayar uang muka.
Selain itu, hal penting yang perlu diketahui sebelum pengajuan Kredit Perumahan Rakyat atau KPR bank adalah biasanya bank hanya akan menyetujuinya bilamana cicilan bulanan tidak melebihi 1/3 dari pendapatan atau gaji anda. Misal gaji bulanan adalah 12jt, jadi cicilan kredit bulanan maksimum yang akan disetujui oleh bank adalah 4jt. Bilamana gaji anda tidak mencukupi, maka ada 3 cara untuk mensiasatinya, yakni dengan meningkatkan uang Muka atau DP sehingga pinjaman menjadi lebih kecil, cara kedua yakni dengan memperpanjang masa cicilan sehingga memperkecil jumlah cicilan bulanan tapi waktu mencicil lebih lama, dan yang ketiga adalah kombinasi kedua langkah tsb dengan memperbesar uang muka dan memperpanjang jangka cicilan.
Proses Pengajuan Permohonan Kredit Perumahan Rakyat atau KPR ke Bank
Proses pengajuan permohonan Kredit Perumahan Rakyat atau KPR bank bisa anda mulai setelah anda melihat lihat rumah mana yang sekiranya cocok, lingkungan dan harga sesuai keinginan, dan anda udah menghitung bahwa tabungan untuk uang muka telah mencukupi dan juga cicilan bulanan dengan tingkat suku bunga tertentu berada dibawah 30% gaji bulanan anda. Untuk pembelian rumah dari pihak developer, biasanya mereka akan membantu anda untuk proses ini bilamana semua persyaratan telah terpenuhi. Tetapi bilamana anda mau langsung ke pihak bank yang anda sukai, caranya juga mudah. Anda hanya perlu untuk datang ke salah satu bank yang lokasinya dekat dengan tempat tinggal, datang ke Customer Service-nya dan mengutarakan maksud tujuan. Pihak bank akan menyerahkan sebuah Formulir Permohonan KPR bank untuk Anda bawa pulang dan isi, kemudian diserahkan lagi kepada bank setelah semua dilengkapi. Dari situ pihak bank akan meriew jawaban dan dokumen yang diperlukan dan menganalisanya.
Apakah semua KPR bank akan diterima? Jawabannya adalah tidak, tergantung apakah anda memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh bank. 3 hal berikut ini sangat menentukan apakah permohonan anda akan disetujui atau tidak, yakni:
Strategi berikut akan sangat membantu agar permohonan Kredit Perumahan Rakyat atau KPR bank disetujui:
Dokumen diatas nantinya dokumen tersebut akan disimpan oleh bank sampai cicilan KPR bank lunas. Bilamana anda membeli rumah second, harus dipastikan bahwa dokumen diatas ada. Sebelum mengajukan KPR Bank.
3. Performance Keuangan Anda. Performance keuangan di rekening Koran tabungan harus bagus atau diperbaiki agar saat di review oleh bank terkesan bagus. Penampilan rekening korang yang bagus akan memperbesar kemungkinan disetujuinya KPR Bank. Berikut tips yang akan berguna bagi anda:
Setelah permohonan KPR bank disetujui, langkah selanjutnya adalah menemui notaries untuk penandatanganan akta jual beli / kredit dan mengurus sertifikat.
Hampir semua bank memberikan jasa KPR bank. Anda tinggal pilih dan bandingkan keunggulan masing masing yang sesuai. Saat ini KPR tidak hanya untuk membeli rumah, tapi juga untuk membangun rumah diatas tanah yang telah ada.
Semoga artikel diatas berguna bagi anda yang akan mengajukan KPR bank bilamana dana yang dibutuhkan untuk memiliki rumah idaman tidak tersedia dalam bentuk tunai.
36 Responses to “Tip KPR Bank”
Masalah BI Checking By admin • July 13, 2008
Saya mengajukan kredit multiguna ke BCA akhir Maret 2008, kemudian ditolak dengan alasan data dari Bank Indonesia menyebutkan saya memiliki kredit kendaraan bermotor yang belum dibayar dari Bank Lippo. Merasa tidak memiliki tunggakan, saya mengajukan komplain ke BI dan akhirnya saya diundang datang ke BI untuk diberi tahu mengenai masalah tersebut. Dari BI langsung saya mengetahui bahwa selama 103 hari per tanggal 23 Juni 2008 dari tanggal 17 Februari 2008 saya menunggak pembayaran dari Bank Lippo.
Saya diberi nomor rekening yang aktif tersebut dan saya langsung menuju ke Bank Lippo Plaza Kuningan, Jakarta, untuk mencari tahu ternyata rekening tersebut adalah dari Federal International Finance (FIF). Saya tidak pernah menunggak ke FIF dan dibuktikan dengan pembayaran lengkap tidak pernah terlambat, BPKB sudah di tangan, tetapi rekening tersebut statusnya masih aktif. Oleh Bank Lippo saya diminta konfirmasi ke FIF dan saya langsung menuju FIF Kedoya, Jakarta Barat, untuk klarifikasi.
Oleh FIF saya hanya diberi surat yang menerangkan bahwa saya sudah melunasi dan tidak pernah terlambat untuk diajukan lagi ke BCA sebagai syarat kredit untuk memperbaiki kredibilitas saya. Akan tetapi, setelah diajukan kembali, BCA menyatakan bahwa surat tersebut kurang kuat karena hanya menyatakan bahwa saya tidak pernah terlambat dan telah selesai tetapi tidak ada per tanggal berapa pembayaran itu berakhir. Saya dirugikan oleh FIF yang dengan teledor tidak mengonfirmasikan ke Bank Lippo sebagai penyedia dana setelah saya menyelesaikan kewajiban.
Galih Anggoro Jalan H Mugeni Nomor 18, Petukangan Utara, Jakarta
Sumber : KOMPAS
Dikutip dari Rubrik Konsultasi Keuangan Harian Radar Bekasi
Bapak Safak Muhammad Yth,
Tahun ini saya berencana membeli sebuah rumah tinggal di daerah Kalimalang, yang harganya sekitar Rp300 juta. Saat ini saya hanya memiliki uang Rp60 juta yang bisa digunakan untuk uang muka (DP) KPR. Pertanyaan saya, bagaimana agar saya dapat mendapatkan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan mudah (disetujui bank)? Mohon penjelasannya.
Wassalam
Sony Gunawan - Kalimalang Jakarta Timur Jawab:
Pak Sony Gunawan Yth, Mudah-mudahan rrencana anda segera terwujud di tahun ini. Terus terang, data yang anda sampaikan tidak cukup lengkap bagi saya untuk menganalisa apakah gaji anda cukup untuk mendapatkan pinjaman KPR sebesar kurang lebih Rp240 juta (80% dari harga rumah yang akan dibeli). Oleh karena itu, saya akan memberikan gambaran umum bagaimana trik mendapatkan KPR. Untuk mendapatkan hasil optimal dalam berhutang di bank (persetujuan kredit dari bank), ada teknik yang harus diperhatikan. Teknik berikut ini cukup ampuh untuk digunakan dalam mengajukan pinjaman ke bank, yakni: 1. Anda jangan tergantung dari 1 bank saja. Masukkan aplikasi permohonan anda ke sebanyak-banyaknya bank karena dengan demikian posisi tawar anda menjadi lebih besar. Apalagi, dalam kondisi persaingan perbankan saat ini, bank-bank justru agresif menawarkan kreditnya.
Banyak orang yang meminjam uang uang di bank hanya datang di satu bank saja sehingga ketika bank yang mereka datangi menolak, mereka menganggap bahwa mereka tidak bisa pinjam uang di bank. Selain itu jika hanya mengandalkan satu bank saja, anda tidak akan memiliki pembanding bank mana yang memberikan pinjaman lebih besar. Anda juga bisa membandingkan bunga pinjaman yang paling menarik.
2. Ajukan jangka waktu pinjaman yang paling lama. Semakin lama pinjaman anda, semakin rendah resiko anda dan semakin besar keuntungan anda, termasuk akan mendapatkan jumlah pinjaman yang lebih besar. Dengan semakin lama jangka waktunya, berarti anda memperkecil jumlah angsuran bulanan, dan hal ini berarti semakin memperbesar jumlah pinjaman anda.
3. Ketahui berapa nilai kredit anda. Bank mencairkan dana sesuai kemampuan finansial anda, biasanya angsuran maksimal 1/3 dari gaji atau penghasilan anda. Bila anda memiliki gaji Rp10 juta maka pinjaman yang bisa dikeluarkan oleh bank hanya pinjaman yang angsurannya per bulan Rp3 juta. Karena itu, saat anda mengajukan ke bank, anda sudah mengetahui kira-kira berapa pinjaman anda. Hal ini juga untuk menghindari agar anda tidak asal sebut saat mengajukan pinjaman.
4. Dokumen kredit harus lengkap sesuai persyaratan bank. Dokumen ini menjadi sangat penting bagi bank. Karena itu, kalau anda belum bisa melengkapi dokumen persyaratan kredit, maka kemungkinan besar akan ditolak kreditnya.
5. Tunjukkan rekening-rekening bank anda atau rekening istri anda yang memiliki saldo cukup besar. Transaksi jumlah kredit (uang masuk) yang ada di rekening anda ini harus menunjukkan jumlah omset penjualan (bila anda pengusaha/profesional) atau gaji bila anda pengawai. Bank biasanya mengamati mutasi debit-kredit rekening anda selama 3 bulan terakhir. Rekening anda menjadi sangat penting bagi bank. Karena itu, bila rekening anda tidak bisa menunjukkan atau membuktikan terhadap laporan yang anda sampaikan ke bank, maka bank mulai curiga dan kemungkinan kredit anda tidak disetujui.
6. Berikan bukti-bukti atas penghasilan anda yang lain (selain penghasilan utama anda).
Demikian, semoga bermanfaat
KPR BRI SYARIAH
Tak perlu pusing memikirkan uang muka untuk kredit rumah. Kini Bank Bumiputera melalui produk unggulan KPR Bumiputera memberikan kemudahan bagi semua nasabahnya untuk memiliki rumah dengan DP 0%*. Dengan jangka waktu kredit yang fleksibel hingga 25 tahun dan proses cepat dengan persetujuan prinsip seketika, KPR Bumiputera bisa digunakan untuk pembelian berbagai macam hunian mulai dari rumah, apartemen, ruko, rukan, rusun dan kondominium.
Tak perlu menunggu, segera datang ke Bank Bumiputera.
Wujudkan hunian nyaman dengan DP 0%.
SYARAT UMUM
Tak perlu pusing memikirkan uang muka untuk kredit rumah. Kini Bank Bumiputera melalui produk unggulan KPR Bumiputera memberikan kemudahan bagi semua nasabahnya untuk memiliki rumah dengan DP 0%*. Dengan jangka waktu kredit yang fleksibel hingga 25 tahun dan proses cepat dengan persetujuan prinsip seketika, KPR Bumiputera bisa digunakan untuk pembelian berbagai macam hunian mulai dari rumah, apartemen, ruko, rukan, rusun dan kondominium.
Tak perlu menunggu, segera datang ke Bank Bumiputera.
Wujudkan hunian nyaman dengan DP 0%.
SYARAT UMUM
Kiat Cepat Untung Investasi di Rumah Seken
Jika Anda membeli rumah, baik rumah baru (primary product) maupun rumah seken (secondary product), umumnya pembelian itu didasari dua hal : untuk dihuni sendiri atau untuk investasi. Dalam praktik, sering kita menginkan kedua kepentingan itu bisa kita peroleh sekaligus : membeli rumah yang layak huni sekaligus menguntungkan sebagi investasi.
Kalau kita berhati-hati dan pandai mencermati pasar, kedua kepentingan itu bisa kita peroleh saat membeli rumah. Ini berlaku, baik pada rumah baru maupun rumah seken. Dalam hal ini, ada perbedaan mendasar dalam membeli atau berinvestasi pada rumah seken dengan rumah baru.
Risiko berinvestasi di rumah seken umumnya lebih rendah dibandingkan rumah baru. Pasalnya, lingkungan rumah seken biasanya sudah terbentuk dan kelengkapan fasilitasnya sudah tersedia. Sedangakn rumah baru, khususnya yang dibangun pengembang, lingkungannya belum terbentuk dan fasilititasnya masih dilengkapi. Pembentukan lingkungan dan kelengkapan rumah baru sangat tergantung pada komitmen pengembangnya.
Sebaliknya, dari sisi investasi, membeli rumah baru yang dibangun pengembang seringkali memberikan keuntungan lebih besar, karena biasanya rumah itu dijual dengan hatg masih murah. Begitu fasilitas yang direncanakan sudah tersedia dan lingkungannya sudah terbentuk, nilai rumah tersebut otomatis akan meningkat cepat. Berikut tips yang perlu diperhatikan dalam membeli rumah seken :
Pertama, periksa legalitas tanahnya. Sebaiknya pilih tanah yang etlah memiliki bukti kepemilikan yang sah atau bersertifikat (HGB atau hak milik). Pastikan nama penjual sesuai dengan nama yang tertera di sertifikat.
Kedua, periksa kondisi fisik bangunan secara cermat, apakah struktur bangunan sudah rusak dan sulit diperbaiki, apakah sejumlah bagian bangunan harus diganti? Hitung biaya perbaikan dan penggantian yang diperlukan, bukan hanya agar rumah tersebut layak huni melainkan juga menguntungkan layak dibeli.
Ketiga, periksa lay out ruangan, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan Anda, baik dari jumlah ruang yang tersedia maupun sisi estetikanya (interior dan eksterior). Selain itu, apakah rumah tersebut sudah selaras dengan lingkungan di sekitarnya dan sudah dilengkapi IMB (izin mendirikan bangunan).
Keempat, periksa kelengkapan fasilitas lingkungan yang tersedia. Pilih rumah yang berada di lingkungan yang sudah dilengkapi fasilitas utama seperti jaringan listrik, air bersih, telepon, dan sarana lain mulai dri penerangan jalan, saluran primer, sekunder hungga tersier, taman bermain, saraanaa kesehatan, olag raga dan ibadah.
Kelima, periksa tingkat hunian di permukiman tersebut. Pilih rumah seken di kawasan yang tingkat huniannya sudah tinggi dan terus berkembang. Sebuah kawasan dengan tingkat huniannya sudah tinggi dan terus berkembang. Sebuah kawasan dengan tingkat hunian tinggi akan menjamin pertumbuhan investasi rumah tersebut.
Keenam, periksa perkembangan kawasan. Kalau bisa, pilih rumah seken di kawasan yang masih berkembang, baik perkembangan insfrastruktur seperti pelebaran dan pembangunan jalan baru, maupun perkembangan sarana dan prasarana lain seperti pusat perdagagangan dan perbelanjaan, karena semuanya akan meningkatkan nilai dan kenyamanan hunian tersebut.
Ketujuh, periksa nilai pasar rumah yang akan dibeli. Jangan membeli rumah seken melebihi nilai pasarnya. Untuk mengetahui nilai pasar rumah sebuah rumah, Anda bisa meminta konsultan penilai menaksir harga rumah tersebut. Biayanya tidk mahal kalau anda tetap ingin melakukannya sendiri, lakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1.Carilah data pembanding minimal tiga rumah yang dijual disekitar lokasi yang Anda pilih. Anda bisa menanyakan harga pasarnya kepada penduduk atau agen (broker) properti setempat.
2.Dengan tiga data pembanding tersebut lakukan proses penyesuaian (adjustman) terhadap obyek (rumah) yang akan dinilai. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan penyesuaian : lokasi, lingkungan, bentuk fisik, arsitektur, ukuran, dan tren (kecenderungan). Pada akhirnya keyakinan Andalah yang menentukan bahwa Anda telah membeli rumah melebihi nilai pasarnya. Patokannya, Belilahlah pada harga 70 persen dari nilai pasar. Jangan lupa pilih lokasi yang tidak banjir Selamat berinvestasi.
Other Article :
Beberap Hal yang Sangat Penting Sebelum anda menentukan Pilihan membeli Properti yang anda inginkan !
1. Apa keuntungan saya menggunakan jasa agen properti dalam hal pembelian rumah?
Membeli rumah tak pelak lagi merupakan pengalaman yang paling berharga bagi kebanyakan orang. Membeli rumah juga merupakan pengalaman yang paling menantang. Kalau Anda baru pertama kali melakukannya, proses membeli rumah bisa kelihatan sangat rumit. Walaupun Anda sudah mengalaminya beberapa kali, setiap peristiwa pembelian rumah merupakan pengalaman yang berbeda dan masing-masing memberikan tantangan baru.
2. Bagaimana saya mulai dalam mencari sebuah rumah?
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mulai memusatkan perhatian pada apa yang Anda inginkan dari sebuah rumah. Anda dapat mulai dengan menyusun prioritas dalam ketiga hal berikut:
- Lokasi: Apakah Anda pindah ke daerah lain karena mendapat pekerjaan baru, atau Anda tidak pindah ke daerah lain tetapi mencari rumah yang lebih dekat dengan kantor, lebih dekat ke rumah orang tua/mertua atau lebih dekat ke sekolah anak Anda? Perlu dipertimbangkan pula letak sekolah, pusat perbelanjaan, dan transportasi.
- Selera Pribadi: Sebesar apa rumah yang Anda inginkan? Berapa luas tanah dan luas bangunannya? Berapa jumlah kamar tidur yang Anda inginkan? Gaya arsitektur seperti apa yang Anda inginkan? Menghadap ke arah mana?
- Anggaran: Berapa harga rumah yang Anda anggap tepat bagi Anda?
3. Bagaimana caranya mencari agen properti yang tepat untuk bekerjasama?
Kata kunci dari pertanyaan ini adalah "tepat". Meskipun selalu ada agen properti bermutu yang dapat dipilih, namun Anda sebaiknya memilih agen yang bisa benar-benar memahami kebutuhan Anda, keinginan dan selera, serta yang Anda hargai pribadi maupun profesionalismenya dalam melayani Anda.
Itulah sebabnya kami menyarankan agar Anda berbicara dahulu kepada beberapa Marketing Associates yang berbeda sebelum memilihnya.
4. Bagaimana saya tahu dengan pasti rumah seharga berapa yang dapat saya beli?
Kami mengerti bahwa kesanggupan untuk membayar mungkin merupakan hal yang banyak dipertimbangkan oleh Pembeli rumah. Melihat hal ini, tidaklah mengherankan apabila banyak pasangan muda yang bertanya-tanya "Sampai berapa lama kami harus menunggu untuk mendapatkan rumah sendiri?".
5. Mana yang lebih baik, membeli atau menyewa rumah?
Kalau menyewa rumah, Anda tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya untuk perawatan. Hal ini mungkin menarik bagi Anda, namun pertimbangkan dulu bahwa dengan menyewa rumah, Anda tidak akan mempunyai aset (hak kepemilikan) dan menanggung kenaikan tarif sewa dari tahun ke tahun.
Misalnya Anda menyewa rumah Rp.20.000.000 oer tahun. Selama jangka waktu 10 tahun, Anda harus mengeluarkan uang sebesar Rp.200.000.000 tanpa bisa "membanggakan" rumah Anda. Bukankah lebih baik menanam modal untuk diri sendiri daripada untuk si Pemilik rumah?
Beberapa bank dewasa ini memberi berbagai pilihan mengenai pembiayaan bagi calon Pembeli rumah denga dana terbatas. Misalnya Anda ingin membeli rumah seharga Rp.400.000.000.
Andaikan Anda memilih jenis pembiayaan dengan membayar uang muka sebesar 30% (Rp.120.000.000), Anda tinggal membayar sisanya Rp.280.000.000 dalam bentuk angsuran. Program angsuran selama 15 tahun dan tingkat suku bunga bank 18% (efektif), angsuran yang harus Anda bayar per bulannya adalah Rp.4.200.000.
Pelayanan umum yang baik, taman yang bagus, fasilitas rekreasi, tempat belanja yang lengkap dan nyaman, sekolah, transportasi dan akses ke jalan tol serta rencana pengembangan kota yang baik dan aman. Ini hanyalah sedikit dari banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memilih lingkungan tempat tinggal Anda.
Tapi, darimana Anda bisa mendapat informasi lengkap mengenai lingkungan di suatu daerah? Tidak ada tempat yang lebih baik selain agen properti, seperti Marketing Associate SWJ Property misalnya. Berkat pengalamannya, mereka bisa memberikan informasi yang lebih lengkap dibandingkan pihak lain. Mereka akan membantu memilih lingkungan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda.
7. Dimana saya bisa mendapatkan informasi mengenai sekolah yang ada di suatu lingkungan?
Sekali lagi, seorang agen properti yang baik merupakan sumber terbaik tempat Anda bertanya. Dia akan tahu dimana sekolah-sekolah yang ada di lingkungan tersebut, dan dapat memberikan informasi yang berharga mengenai ranking dari sekolah tersebut, aktifitas ekstra kulikuler, fasilitas antar jemput, dll.
8. Bagaimana saya dapat mengetahui rumah yang akan dijual di suatu lingkungan?
Suatu cara yang mudah adalah dengan menanyakannya kepada seorang agen properti. Bahkan, jika Anda tertarik dengan rumah, agen properti yang profesional akan memberikan daftar rumah lain di daerah itu sebagai perbandingan, yaitu yang umur bangunan dan ukurannya hampir sama. Meskipun ada perbedaan antara satu rumah dengan rumah yang lain, misalnya rumah di sebelah sudah direnovasi, atau memiliki kamar tidur lebih banyak, atau rumah di ujung jalan umurnya lebih tua dari yang Anda cari, ada baiknya Anda mengevaluasi harga penawaran dari tiap rumah itu.
9. Bagaimana saya mengetahui berapa jumlah pajak yang harus dibayar oleh Pembeli?
Sebagai Pembeli, pajak yang wajib dibayarkan adalah BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) yang besarnya adalah 5% X (Harga Transaksi - Harga Pengurang). Harga Transaksi biasanya minimal sebesar NJOP dan Harga Pengurang berbeda-beda tergantung wilayahnya, sebagai contoh: untuk wilayah DKI Harga Pengurangnya Rp. 50.000.000, untuk wilayah Bekasi dan Tangerang Rp. 30.000.000 dan untuk seluruh Indonesia adalah Rp. 20.000.000.
10. Jika saya mulai meninjau rumah, apa yang pertama kali harus saya perhatikan?
Rumah yang akhirnya terpilih menjadi "Istana" Anda akan memainkan peranan amat penting bagi keluarga Anda. Sebuah rumah juga bisa menjadi investasi yang sangat menguntungkan. Namun yang lebih penting dari itu, rumah Anda harus cocok dengan selera seluruh anggota keluarga dan menarik bagi mereka.
Pada saat meninjau rumah yang Anda minati, perhatikan benar-benar pertimbangan penting berikut ini:
- Apakah rumah itu cukup besar untuk keluarga Anda saat ini, dan di masa mendatang?
- Apakah tata letak rumah itu cocok untuk keluarga Anda?
- Apakah ada tempat untuk menyimpan barang-barang Anda?
- Apakah ada perabotan/peralatan yang harus Anda perbaiki?
- Apakah Anda harus melakukan renovasi besar?
- Apakah luas halaman cocok dengan yang Anda inginkan?
- Apakah kamar mandi cukup bagi anggota keluarga Anda?
Baik Anda yang sudah menikah atau mempunyai anak, kamar tidur ekstra akan sangat diperlukan apabila ada sanak keluarga atau teman yang datang berkunjung dan menginap. Bila Anda sedang tidak menerima tamu, kamar tidur ekstra bisa digunakan untuk kamar belajar atau tempat nonton TV.
Alasan lainnya untuk memilih rumah dengan kamar tidur ekstra adalah karena kamar tidur ekstra akan membuat rumah Anda lebih menarik bagi calon Pembeli, jika suatu saat Anda akan menjualnya kembali.
12. Apakah rumah lama sama nilainya dengan rumah baru?
Pertanyaan ini menyangkut masalah selera pribadi. Baik rumah lama maupun rumah baru, keduanya mempunyai keuntungan yang berbeda, tergantung kepada selera dan gaya hidup Anda.
Rumah baru biasanya lebih mudah perawatannya. Namun, rumah yang didirikan beberapa tahun yang lalu memberikan lebih banyak keleluasan bagi kita dalam hal harga. Rumah lama juga menguntungkan dalam hal besarnya pajak yang harus dibayar, karena biasanya lebih rendah dibandingkan rumah baru.
Banyak orang yang terkesan dengan megahnya rumah lama tetapi akhirnya mundur mengingat biaya perbaikan dan perawatan yang harus mereka keluarkan.
13. Apa yang perlu saya bawa pada saat meninjau rumah?
Bawa hal-hal berikut:
- Buku catatan dan ballpen untuk mencatat hal-hal yang perlu Anda ingat
- Meteran untuk mengukur luas ruangan dan sebagainya
- Lampu senter untuk melihat bagian-bagian rumah yang tersembunyi
14. Apa yang harus saya tanyakan pada saat meninjau rumah?
Satu hal yang harus selalu diingat, Anda harus bertanya mengenai ruang, fasilitas atau fungsi tertentu dari rumah yang Anda minati.
Berikan perhatian khusus pada area yang Anda rasa dapat menjadi "masalah", seperti ruang tambahan, cacat di sana-sini, area yang sudah diperbaiki dan sebagainya. Dan yang paling penting, jika merasa bahawa pertanyaan Anda belum terjawab dengan memuaskan, tanyalah terus sampai Anda paham dan puas.
Tanyakan juga mengenai perubahan di lingkungan seperti: pelebaran jalan, pembangunan baru dan fasilitas yang sudah direncanakan akan dibangun di situ.
Dalam banyak kasus, agen properti dapat menyediakan informasi yang rinci tentang setiap rumah yang Anda lihat. Atau, gunakan "Daftar fasilitas rumah" yang dapat membantu Anda mengevaluasi setiap rumah yang Anda minati.
15. Apa yang harus saya katakan kepada agen properti saya tentang rumah yang saya lihat?
Katakan segala sesuatu yang Anda sukai atau tidak Anda sukai tentang rumah yang Anda lihat kepada agen properti Anda. Jangan merasa malu membicarakan kekurangan-kekurangan rumah itu. Apakah rumah itu terlalu kecil untuk kebutuhan Anda? Beritahukan agen properti Anda tentang hal ini. Apakah semua yang ada pada rumah itu baik kecuali finishing lantainya? Beritahu juga agen properti Anda tentang hal ini. Semakin terbuka dan jelas keterangan Anda, semakin mudah agen properti Anda menemukan rumah yang Anda sukai.
16. Berapa banyak rumah yang harus saya lihat sebelum memutuskan satu pilihan?
Tidak ada aturan tertentu tentang jumlah rumah yang harus dilihat sebelum Anda memutuskan menawar salah satunya. Oleh karena itu, akan sangat membantu jika Anda memberikan sebanyak mungkin informasi kepada agen properti Anda, agar ia bisa langsung menunjukkan rumah yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Rumah yang cocok dengan yang Anda butuhkan mungkin bisa ditemukan pada kunjungan pertama Anda. Walaupun tidak ada rumah yang persis sama dengan apa yang Anda cari, "berburu" rumah dengan melihat-lihat ini dapat menumbuhkan minat Anda pada rumah-rumah di lingkungan tertentu dan akan menyeleksi beberapa rumah yang pantas dikunjungi lagi.
Penyeleksian ini perlu dilakukan untuk memudahkan Anda membuat keputusan, apalagi jika Anda mencari rumah di beberapa daerah atau lingkungan.
Jika Anda mencari rumah di lebih dari satu lingkungan, cobalah mendapat informasi lengkap mengenai daerah-daerah itu untuk perbandingan. Mulai dari masyarakatnya, sekolah, tempat ibadah, tempat belanja, kemudahan transportasi sampai fasilitas rekreasi. Jangan lupa untuk membawa kamera untuk memotret rumah yang Anda suka. Foto-foto ini akan membantu Anda mengingat dan mengambil suatu keputusan.
17. Bagaimana saya tahu bahwa saya akan mendapatkan rumah yang terbaik sesuai dengan uang yang saya keluarkan?
Taksiran yang profesional merupakan cara terbaik untuk mengetahui apakah harga rumah itu wajar atau tidak. Seorang appraisal (penilai) merupakan pihak yang netral dalam menilai harga rumah berdasarkan umur bangunan, lokasi, luas tanah, luas bangunan, desain, dan faktor-faktor lainnya. Harga transaksi dan harga listing/permintaan dari properti sejenis juga bisa digunakan untuk menentukan nilai rumah yang diminati.
Apabila Anda ingin mengajukan pembayaran dengan angsuran (KPR), pemberi pinjaman akan meminta seorang appraisal profesional untuk menilai rumah tersebut. Hal ini untuk memastikan agar Anda tidak membayar lebih dari harga properti yang sebenarnya.
Selain itu Anda bisa berkonsultasi dengan agen properti dari perusahaan yang terkenal reputasinya dan mempunyai volume transaksi yang tinggi. Seorang agen properti biasanya dapat memberikan laporan Comparative Market Analysis secara gratis.
18. Dalam jual-beli properti, adakah suatu prosedur transaksi yang harus diperhatikan?
Ada. Setiap perjanjian yang bermaksud memindahkan hak atas tanah harus dibuat oleh dan di hadapan pejabat yang berwenang yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Sebelum melakukan jual-beli, PPAT akan meminta Anda untuk menyerahkan sertifikat properti, serta dokumen-dokumen lain untuk diperiksa pada instansi yang berwenang (Badan Pertanahan Nasional/BPN) apakah properti tersebut aman untuk diperjualbelikan.
Dalam praktik di masyarakat, ada saja properti yang tidak atau belum dapat ditransaksikan karena adaanya suatu masalah. Antara lain disita, dijaminkan ke Bank, nama yang tercantum dalam sertifikat berbeda dengan Penjual, atau masa berlakunya suatu hak atas tanah akan berakhir.
Properti dengan keadaan seperti itu bukan berarti mutlak tidak dapat ditransaksikan. Untuk penyelesaiannya memerlukan penanganan tertentu yang harus dilihat kasus per kasus, seperti pengangkatan sita, roya, atau melengkapi surat keterangan ahli waris dan lain sebagainya.
Agen properti yang profesional serta didukung dengan produk dan servis yang lengkap, akan membantu Anda untuk menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam transaksi, serta mencarikan solusi dan asistensi atas masalah transaksi properti yang muncul.
19. Apakah untuk membeli rumah, saya memerlukan seorang notaris/PPAT(Pejabat Pembuat Akte Tanah)?
Setiap perjanjian yang bermaksud memindahkan hak atas tanah, harus dibuktikan dengan suatu akta otentik yang dibuat oleh dan di hadapan pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Agraria.
Untuk itu sebelum Anda menghubungi seorang pejabat, hal yang harus diperhatikan adalah:
- Apabila yang akan Anda beli adalah sebidang tanah yang bersertifikat, misalnya Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Milik (HM) atau tanah adat/tanah girik, maka Anda harus menghubungi seorang PPAT untuk meminta dibuatkan Akta Jual Beli, supaya sertifikat tersebut dapat dibaliknamakan atau dibuatkan sertifikat ke atas nama Anda sebagai Pembeli di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN).
- Sebaliknya, apabila rumah yang akan Anda beli tanahnya belum bersertifikat misalnya tanah negara, Anda dianjurkan untuk menghubungi seorang Notaris/PPAT untuk dibuatkan Akte Pengikatan Jual Beli.
20. Apakah saya perlu menemui agen Asuransi?
Ya, lebih cepat lebih baik. Banyak profesional dibidang asuransi rumah. Mereka dapat memberikan banyak nasehat yang berguna dalam hal kepemilikan rumah, khususnya yang menyangkut keamanan rumah dan cara-cara agar premi yang harus Anda bayar tetap rendah.
Setelah menemukan rumah yang Anda minati, segeralah menghubungi agen asuransi untuk bersama-sama menyusun polis asuransi rumah yang sesuai dengan keperluan Anda. Asuransi ini diperlukan terutama jika Anda membayar pembelian rumah dengan mengangsur kepada bank (KPR).
21. Jika saya sudah menemukan rumah yang saya sukai, bagaimana menawarkannya?
Ketika Anda menemukan rumah yang disukai, mungkin Anda akan merasa senang tapi sekaligus gelisah. Untuk itu, agen properti Anda siap membantu melewati masa-masa penting seperti.
Di beberapa negara di luar negeri, penawaran ini dilakukan dengan membuat surat penawaran yang menyatakan berapa harga yang akan dibayar untuk rumah tersebut. Tapi, di Indonesia umumnya orang menawar secara lisan saja. Dengan tawaran ini, Penjual atau Pemilik rumah diminta untuk menerima, menolak atau memberikan harga permintaan lain.
Bila Penjual memberikan harga permintaan lain (counter offer), Anda punya waktu lagi untuk memberikan respons. Seringkali proses ini berlangsung beberapa kali sebelum tawaran diterima atau salah satu pihak memutuskan untuk mengakhiri proses negosiasi.
22. Bagaimana memutuskan harga penawaran pertama saya?
Tidak ada peraturan tertentu yang dapat dipakai untuk menghitun harga penawaran yang realistis. Sudah sewajarnya apabila Pembeli menginginkan nilai rumah yang terbaik dan Penjual menginginkan harga jual tertinggi. Namun negosiasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya Pemilik rumah ingin menjual rumahnya cepat-cepat karena akan pindah kerja, atau Pembeli yang benar-benar menginginkan rumah dengan jenis khusus/spesifik.
Setelah Anda memperhatikan fasilitas-fasilitas yang ada di rumah itu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memeriksa rumah-rumah sejenis lainnya, dan membahasnya bersama agen properti Anda, Anda pasti telah mempunyai gambaran tentang harga rumah tersebut pada saat itu. Pertimbangkan harga yang Anda dapat dan ajukan penawaran yang Anda anggap wajar juga.
Kebanyakan Pembeli dan Penjual merundingkan harga dengan saling menambah dan mengurangi harga, sedikit demi sedikit sehingga tercapai suatu kesepakatan.
Jika sudah tercapai kesepakatan harga, harus dibuatkan perjanjian di atas kertas (tertulis) dan ditandatangani oleh kedua belah pihak (Penjual dan Pembeli).
23. Apakah booking fee itu? Apa pula yang dimaksud uang muka (down payment) dan berapa berapa besarnya?
Booking fee adalah uang pemesanan. Apabila Anda tertarik pada suatu properti dan setelah melakukan negosiasi dengan pemilik ternyata cocok, maka agar properti tersebut tidak diambil orang lain, disarankan kepada Anda sebagai Pembeli untuk membayar booking fee dahulu. Jumlahnya relatif tergantung kesepakatan (mulai Rp.500.000 s/d 1% dari harga jual).
24. Hal apa saja yang perlu diingat sebelum melakukan transaksi?
Agen properti Anda dapat membantu Anda dalam hal-hal berikut ini:
- Apakah sudah dilakukan inspeksi secara lengkap?
- Apakah semua perbaikan yang diperlukan sudah dikerjakan?
- Kapan Anda akan mengadakan inspeksi terakhir?
- Apakah Notaris Anda puas dengan status properti (tidak ada pihak lain yang mengklaim atau menyengketakannya)?
- Apakah Anda telah mengkonfirmasikan tanggal transaksi, waktu dan tempat yang cocok untuk Anda dan Notaris Anda?
- Siapa yang akan melaksanakan transaksi?
- Apakah semua dokumen yang diperlukan sudah komplit?
Dalam banyak hal, Anda akan mendapat kesempatan untuk memeriksa rumah sesaat sebelum transaksi dilakukan. Pada kesempatan ini, Anda perlu memeriksa apakah perbaikan yang sebelumnya telah disetujui Penjual untuk dilakukan, telah dilaksanakan. Anda harus mengecek kondisi dinding dan langit-langit, lukisan, atau benda-benda lainnya yang menempel sudah diangkat. Jika ada masalah, jangan ragu-ragu mengajukannya kepada Penjual pada transaksi. Penjual bertanggung jawab memperbaikinya.
26. Apa yang akan terjadi pada hari transaksi?
Sebelum transaksi dilakukan, biasanya Anda membayar uang muka terlebih dahulu. Pada saat pembayaran uang muka ini, agen properti akan membuatkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli antara Penjual dan Pembeli yang antara lain mencantumkan jumlah kekurangan yang harus Anda bayar, kapan Anda harus melunasinya serta sanksi bila terjadi pembatalan.
27. Apakah ada hal-hal lain yang harus saya kerjakan segera setelah transaksi?
Hal pertama yang perlu Anda kerjakan adalah mengganti semua kunci. Selain itu, simpan akte dan semua dokumen penting yang Anda terima pada saat transaksi di tempat yang aman. Sebaiknya di Safety Box bank agar Anda dapat mengambilnya jika sewaktu-waktu diperlukan. Selain itu Anda juga harus mempunyai fotocopy atas semua surat-surat tersebut.
28. Apakah saya dapat pindah sendiri atau harus menggunakan perusahaan jasa pindah?
Dalam hampir semua kasus, Anda dapat menghemat banyak waktu dan tenaga dengan menggunakan jasa pindah. Tanyakan pada agen properti Anda mengenai perusahaan jasa pindah yang pernah mereka gunakan. Bandingkan harha atau biaya dari beberapa perusahaan tersebut. Tetapi, jangan memilih perusahaan jasa pindah dengan hanya melihat biaya yang ditawarkan. Perhatikan pula reputasi dan profesionalismenya.
29. Dapatkah Agen Properti membantu saya dalam pindah rumah?
Ya, banyak agen properti yang bersedia menawarkan nasehat dan bantuan bagi pemilik rumah yang baru; yang harus Anda lakukan adalah memintanya... Sebagai perusahaan agen properti, SWJ Property juga menyediakan jasa pindah rumah dengan nama "SWJ MOVE" yang disediakan untuk mempermudah proses pindah rumah Anda. Dengan adanya fasilitas "SWJ MOVE" ini, proses pindah rumah menjadi lebih mudah, aman dan cepat. Hubungi Marketing Associate atau Member Broker SWJ untuk mendapatkan keterangan lebih rinci.
LANGKAH PRAKTIS MEMBELI RUMAH
LANGKAH PRAKTIS MEMBELI RUMAH
Oleh: Mike Rini
Dikutip dari Danareksa.com
Ketika Anda berencana membeli rumah tentunya Anda mengharapkan hasil yang terbaik sesuai dengan biaya yang akan dikeluarkan. Karena itu sebelum Anda mulai melihat-lihat calon-calon rumah Anda, sebaiknya Anda membuat daftar prioritas yang dinginkan dari rumah yang akan dibeli seperti jumlah kamar tidur, kamar mandi, halaman, garasi, kondisi atap, dinding, dan lain-lain. Kemudian buat juga daftar fasilitas – falitas umum yang nanti Anda butuhkan, seperti PAM, listrik, jalan umum, kebersihan, rumah ibadah, sekolah, pasar dan lain-lain.
Tambahkan lagi daftar tersebut dengan persyaratan lainnya seperti bebas banjir, sertifikat rumah lengkap dan tidak dalam sengketa apapun. Wah.. PRnya banyak nih ! Iya dong kita kan mau beli rumah bukan beli masalah.
1. Menentukan berapa kesanggupan Anda dalam membiayai rumah
Tiap orang akan mempunyai jawaban yang berbeda – beda untuk pernyataan tersebut. Tetapi tentunya Anda yang paling tahu seberapa besar kesanggupan anda. Kuncinya adalah membeli rumah baik seharusnya lebih membuat hidup Anda lebih sejahtera. Jangan sampai karena pembelian rumah ini malah membuat Anda mengalami penurunan standar dan gaya hidup serta tidak tercapainya tujuan keuangan lainnya di masa depan. Untuk mengetahuinya maka buatlah suatu neraca keuangan keluarga untuk mengetahui harta tunai anda yang likuid yang siap digunakan untuk membiayai pembelian rumah. Harta tunai Anda yang likuid maksudnya adalah sejumlah dana menganggur Anda di Tabungan, deposito atau ditempat lainnya yang dapat diambil kapan saja.
Sejumlah dana tunai memang harus tersedia dalam proses pembelian rumah walaupun Anda membelinya secara kredit. Sebab, pada umumnya transaksi pembelian rumah dengan kredit rumah dibagi dalam 2 tahap yaitu didahului dengan pembayaran uang muka rumah, pihak penjual akan meminta uang muka dari Anda, besarnya bervariasi biasanya paling banyak sebesar 30% saja dari harga rumah.Sisanya barulah dibiayai olek kredit rumah.
Buatlah juga sebuah arus kas pribadi yang terdiri dari penghasilan serta pengeluaran rutin Anda. Arus kas pribadi ini berguna untuk menghitung berapa besar sisa penghasilan Anda yang sanggup disisihkan untuk membiayai rumah, jika pembelian rumah dibiayai dengan kredit rumah.
2. Putuskan rumah seperti apa yang Anda inginkan
Ketika Anda berencana membeli rumah tentunya Anda mengharapkan hasil yang terbaik sesuai dengan biaya yang akan dikeluarkan. Karena itu sebelum Anda mulai melihat-lihat calon-calon rumah Anda, sebaiknya Anda membuat daftar prioritas yang dinginkan dari rumah yang akan dibeli seperti jumlah kamar tidur, kamar mandi, halaman, garasi, kondisi atap, dinding, dan lain-lain. Kemudian buat juga daftar fasilitas – fasilitas umum yang nanti Anda butuhkan, seperti PAM, listrik, jalan umum, kebersihan, rumah ibadah, sekolah, pasar dan lain-lain. Tambahkan lagi daftar tersebut dengan persyaratan lainnya seperti bebas banjir, sertifikat rumah lengkap dan tidak dalam sengketa apapun.
Datanglah ke berbagai pameran property, Disana Anda bisa mendapatkan banyak sekali informasi rumah dari para tenaga penjual yang siap membantu Anda, dan biasanya ditawarkan dengan harga miring atau potongan diskon.. Sebaiknya Anda jangan langsung percaya dengan gambaran kondisi rumah yang tertera pada brosur penjualan atau seperti yang dipajang pada miniatur bangunan rumah yang akan dijual dipameran tersebut, tetapi Anda harus cocokkan informasi yang diberikan dengan kunjungan langsung ke lokasi. Jika memungkinkan buatlah foto-foto sendiri dengan demikian anda akan memperoleh informasi yang sebenar-benarnya dari rumah tersebut. Kumpulkanlah berbagai informasi antara 3 sampai 5 rumah pada lokasi yang diinginkan dari berbagai pengembang, lebih banyak lebih baik dan bandinganlah satu sama lain. Dari informasi tersebut Anda dapat memiliki patokan atau gambaran rumah yang terbaik untuk Anda.
3. Mempersiapkan sejumlah dana tunai untuk muka rumah dan biaya – biaya lainnya
Sejumlah dana tunai juga sebaiknya dicadangkan untuk mengantisipasi terjadinya biaya – biaya pembelian rumah antara lain uang tanda jadi atau booking fee, uang muka, akte jual beli, biaya balik nama sertifikat dan biaya jasa notaris dan lain sebagainya. Jika pembelian rumah dibiayai dengan kredit dari bank sebaiknya dipersiapkan pula dana tunai untuk biaya administrasi dan provisi pengikatan kredit, biaya jasa notaris, asuransi kebakaran dan asuransi jiwa. Selain pertimbangkan juga untuk menyiapkan biaya pindah rumahnya, kemudian isi rumahnya. Walaupun pembelian isi rumah bisa dilakukan bertahap sesuai dengan tersedianya dana, namun seminim-minimya dana Anda jika telah terkuras akibat biaya-biaya tadi, paling tidak masih punya cukup uang untuk memasang tirai atau gorden.
4. Mencari sumber dana atau sumber pembiayaan
Membeli rumah bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu secara tunai dan kredit atau kombinasi dari keduanya. Jika Anda ingin membeli rumah secara tunai, Anda dapat menyiapkan dananya dengan beberapa cara seperti menabung secara rutin atau melakukan investasi. Sehingga akumulasi dana hasil menabung atau hasil keuntungan investasi bisa digunakan untuk membeli rumah.
Keuntungannya dengan membeli rumah secara tunai, maka Anda tidak perlu tergantung dari pihak lain dan yang paling menyenangkan adalah anda bebas dari kewajiban membayar cicilan bulanan. Hanya saja mungkin akan memerlukan waktu yang cukup lama sampai tercapai sejumlah dana yang Anda perlukan untuk membeli rumah.
Dengan mahalnya harga rumah saat ini, beberapa dari Anda mungkin kesulitan dalam menyediakan dana tunai pembelian rumah. Anda tetap bisa beli rumah dengan cara mengajukan kredit ke Bank. Pada umumnya dana kredit yang bisa diberikan oleh bank adalah maksimal sebesar 70 % saja dari harga rumah yang akan dibeli, sisanya sebesar 30% harus dibiayai sendiri dan dianggap sebagai uang muka rumah.
Jika Anda ingin membeli rumah dengan cara mengkredit maka Anda harus memperkirakan sebelumnya berapa penghasilan Anda yang bisa disisihkan untuk membayar cicilan rumah. Tentunya penghasilan Anda per bulan setelah dikurangi biaya – biaya rumah tangga dan hutang pada pihak lain, seharusnya masih cukup untuk membayar cicilan rumah. Idealnya cicilan kredit rumah Anda besarnya tidak lebih dari 30% dari penghasilan Anda sehingga sisa 70%nya bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup lainnya.
5. Periksalah kewajiban –kewajiban pada pihak lain atau hutang Anda sebelum mengajukan kredit ke Bank
Bank memiliki analisa sendiri dan sumber informasi yang dapat dipercaya untuk mengetahui gambaran kondisi keuangan Anda. Karena itu sebelum mengajukan kredit ke Bank, periksalah kembali hutang – hutang Anda lainnya. Cicilan kartu kredit, cicilan motor, cicilan mobil dan lain- lain.
Apakah Anda memiliki kredit macet pada pihak lain, kapan jatuh tempo terakhir masing – masing cicilan hutang anda. Jika Anda memiliki lebih dari satu kartu kredit, tetapi yang aktif hanya satu maka kartu kredit yang tidak aktif sebaiknya ditutup. Ini untuk mencegah bank, agar tidak memasukkan kartu kredit yang tidak aktif tersebut sebagai hutang Anda, karena sebenarnya Anda belum menggunakannya.
Tips Tawar menawar harga rumah
Bangunan baru seperti rumah, flat, atau apartemen bisanya ditawarkan dengan harga pas dari developer Untuk rumah second biasanya terbuka untuk tawar menawar harga. Ada beberapa informasi yang sebaiknya Anda dapat sebelum mengajukan penawaran :
* Harga rumah yang ditawarkan penjual apakah sama dengan yang ditawarkan untuk rumah lain dengan kondisi yang sama diwilayah tersebut
* Kondisi rumah, apakah perlu perbaikan tambahan atau tidak.
* Sudah berapa lama rumah tersebut ditawarkan untuk dijual,
jika sudah ditawarkan selama beberapa waktu lalu si penjual mungkin akan semakin ingin menjual rumahnya sehingga mungkin Anda lebih dapat menekan harga. Tanyakanlah kepada tetangga sekitar rumah mengenai pasaran harga rumah dikawasan tersebut, dari mereka mungkin saja dapat diketahui mengapa rumah tersebut mau dijual, sehingga dari informasi-informasi tersebut Anda akan mendapatkan harga beli yang terbaik untuk rumah tersebut.
Kiat Membeli Rumah Seken - 01
Rumah merupakan kebutuhan yang amat penting bagi semua orang. Dalam tingkat kebutuhan rumah termasuk kebutuhan primer yang harus dipenuhi.terlebih bagi mereka yang sudah bekeluarga, rumah merupakan tempat bagi keluarga untuk berlindung, beraktivitas, dan bersosialisasi di tengah lingkungannya.
Walaupun kebutuhan tempat tinggal dapat dipenuhi dengan cara mengontrak, tetapi cara ini bersifat sementara, tidak selamanya terjamin. Selain dibatasi oleh kepentingan pemilik rumah, ketersediaan uang yang digunakan untuk membayar sewa tidak selamanya ada. Bahkan, terlepas dari sama atau tidaknya bentuk dan fasilitas yang diterima antara rumah kontrakan dan rumah cicilan.
Salah satu cara mendapatkan rumah adalah membeli rumah seken. Banyak sekali pertimbangan yang menyertai keputusan untuk membeli rumah seken seperti lokasi, keadaan lingkungan, harga maupun kontruksi rumah. Artikel ini di susun untuk memberikan gambaran, kiat, dan langkah dalam membeli rumah seken. Diharapkan, dengan membaca artikel ini calon pembeli mempunyai gambaran sebelum memutuskan untuk membeli rumah seken.
Seiring dengan kemajuan jaman, jumlah penduduk semakin bertambah.Akibatnya, permintaan terhadap adanya rumah sebagai tempat tinggal pun bertambah. Efek diatas juga berimbas pada bisnis property.tidak hanya rumah baru, rumah yang telah di pakai sekian tahun dipakai pun dapat di bisniskan.hal ini dapat dimaklumi karena sifat gerak manusia yang dinamis, setiap saat dapat berubah menurut selera dan kepentingan. Akibatnya ada saja pemilik rumah yang berniat mengganti rumahnya. Sebagai contoh, jumlah keluarga semakin banyak, sedangkan rumah tidak dapat diperluas. Hal tersebut mendorong keluarga untuk mencari rumah yang lebih luas. Contoh lain, pemilik rumah pindah kerja sehingga harus meninggalkan rumah. Oleh karena rumah bersifat permanen tidak dapat berpindah pindah, si pemilik rumah pun mau tidak mau harus menjual rumahnya. Selain masalah lokasi, perpindahan rumah dari satu ke satu di sebabkan oleh banyak hal, misalnya kebutuhan akan uang atau masalah kepercayaan.
Terlepas dari alasan - alasan pemilik dalam dalam menjual rumahnya. Fenomena ini memang menarik untuk dicermati. Adanya penjual tentu didasarkan ada pembeli. Tidak hanya penjual, pembeli pun mempunyai banyak alasan untuk membeli sebuah rumah. Sebagaimana keabsahan sebuah transaksi, transaksi seharusnya didasari adanya penjual, pembeli, obyek, yang diperjualbelikan, dan ikatan jual-beli. Setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Karena itulah diperlukan ketelitian saat membeli sebuah rumah. Keterangan penjual rumah akan kondisi rumah hendaknya tidak ditelan bulat bulat. Banyak hal yang perlu di perhatikan dalam membeli sebuah rumah. Nilai transaksi yang cukup tinggi hendaknya membuat pembeli benar benar mencermati kondisi rumah seken yang dibelinya.
Dari asal katanya, seken berasal dari second (bahasa inggris) yang dapat berarti kedua atau dapat juga diartikan bekas. Dalam lingkup rumah, kata seken di belakang kata rumah ini menimbulkan beberapa pengertian. Rumah yang pernah di tempati oleh orang lain dan rumah yang tidak pernah di tempati oleh pembelinya semenjak pertama kali di beli. Harga rumah seken tentu telah berubah jika dibandingkan dengan saat awal rumah tersebut dibangun. Perbahan yang terjadi bisa saja mengurangi atau menambah nilai mutu (bukan nilai nominal). Berkurangnya nilai mutu dapat dilihat pada rumah yang tidak terawatt karena jarang dikunjungi oleh pemiliknya. Dinding dan rangka bangunan kropos akibat diserang rayap, cat dinding mengelupas, atau terjadi pengaratan pada elemen rumah yang terbuat dari logam. Sementara penambahan nilai mutu dapat terjadi karena terjadi perbaikan, baik dari egi bahan, kontruksi, maupun aksesoris, rumah sehingga rumah terlihat lebih indah, kokoh dan nyaman dibandingkan keadaan aslinya.
Dalam transaksi, factor rugi dan untung akan selalu ada. Begitu pula dengan pembeli rumah seken. Beberapa keuntungan memilih rumah seken antara lain sebagai berikut :
1. Bangunan telah berdiri
Berbeda dengan pembelian rumah baru. Umumnya, rumah baru masih bersifat inden. Pengembang baru akan mendirikan bangunan setelah ada pemasaran. Artinya transaksi jual - beli sebelum rumah berdiri. Berbeda dengan rumah seken, kita dapat melihat bentuk dan mengetahui kwalitas fisik bangunan sebelum membelinya.
2. Lingkungan social telah terbentuk
3. Harga dapat ditawar
4. Bangunan dapat langsung ditempati
Selain keuntungan di atas, terdapat beberapa kerugian yang dapat muncul dari membeli rumah seken. Kerugian tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Kwalitas bahan penyusun bangunan tidak diketahui
2. Bentuk bangunan sudah permanen
Terlepas dari untung-ruginya, kepemilikan sebuah rumah memang sudah menjadi kaharusan dan membeli rumah seken merupakan salah satu alternative.
Bisa Kok, Pakai KPR untuk Beli Rumah Sekunder (1) - + 06-09-2010 10:21:09
Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa KPR (kredit pemilikan rumah) keluaran perbankan hanya untuk membeli hunian baru. Wah, ini anggapan nan tak tepat 100%. Sebab, sebenarnya KPR juga bisa digunakan untuk membeli hunian sekunder (bekas).
Alhasil, jelas bahwa membeli rumah sekunder kian menyenangkan. Sudah pembayaran pembelian rumah tersebut bisa diangsur, sejumlah keuntungan pun dipetik. Antara lain, lokasi rumah tersebut biasanya di lokasi yang sudah “hidup”—tak seperti bila menempati rumah primer--surat-surat rumah sudah lengkap sehingga tinggal dibalik nama, dan lain-lain.
Di sini, terbersitlah pertanyaan: apa sesungguhnya beda KPR untuk rumah sekunder dengan rumah baru? Lantas, rumah sekunder seperti apa yang sebaiknya dibeli via KPR?
Nah, marilah kita menyibak poin-poin penjawab pertanyaan-pertanyaan itu melalui dua tulisan.
Di tulisan pertama ini, marilah kita terlebih dulu membahas tipe rumah sekunder yang ideal untuk dibeli via KPR—sesungguhnya, tak berbeda dengan yang untuk dibeli tunai.
1. Memeriksa kelayakan fisik bangunan sudah tentu mutlak diperlukan. Pastikan bahwa rumah sekunder yang Anda incar kelak tak memerlukan banyak biaya perbaikan ataupun renovasi.
Lakukan cek langsung ke rumah tersebut—hal ini tentu sangat perlu. Bila Anda ingin hasil lebih baik, jangan segan mengajak orang yang lebih paham, antara lain konsultan renovasi ataupun arsitek
2. Memeriksa lingkungan sekitar rumah tersebut tentu sangat perlu. Cermatilah kawasan tersebut. Apakah akses ke rumah itu via jalan raya cukup mudah? Lebarkah jalan lingkungan di sekitar rumah itu?
Lantas, apakah lingkungan tersebut nyaman dan aman? Bebas banjirkah?
Kalau jawaban semua pertanyaan tersebut positif, berarti rumah tersebut pantas dilirik.
3. Menaksir harga beli nan tepat untuk rumah tersebut, tentu sangat perlu.
Demikian pakar properti Ir. Panangian Simanungkalit pernah menulis di satu media nasional.
Itu tak mengherankan karena tentu tak ada orang yang ingin membeli barang yang berharga terlalu mahal, bukan?
Dalam hal ini, sejumlah “metode” bisa digunakan. Misalnya dengan memerhitungkan harga penawaran dari pemilik rumah dengan harga pasar di sana—tepatnya harga jual rumah lain di kawasan yang sama.
Atau, meminjam penjelasan pakar properti Budi Santoso, Anda bisa berpatokan ke NJOP tanah dan bangunan untuk menaksir harga wajar rumah tersebut. Andaikanlah bahwa kualitas bangunan tersebut masih bagus. Maka, harga maksimal rumah tersebut sebaiknya merupakan penjumlahan dari:
(Luas Tanah x Harga NJOP) x 2
Plus
(Luas Bangunan x NJOP) x 1
Oh, ya, besar NJOP tanah dan bangunan itu bisa Anda ketahui dari SPT PBB (Surat Pajak Terutang PBB). Surat ini bisa Anda minta ke sang penjual rumah.
Untuk lebih yakin, sebenarnya tak ada salahnya bila Anda mencari rumah sekunder melalui kantor agen properti. Maklum, selain mengetahui dengan pasti sejumlah metode penilaian harga jual properti, agen properti mengenal dengan baik harga pasar di kawasan lokasi rumah tersebut.
Dan jangan kuatir, Anda tak akan dikenai fee yang besarnya 2%-3% dari harga jual oleh agen properti untuk jasa tersebut. Maklum, fee tersebut hanya dipungut si agen dari pihak penjual rumah.
Sudah begitu, agen properti tak jarang punya jaringan pula dengan bank penerbit KPR. Alhasil, ia nantinya bisa sekaligus membantu Anda mendapatkan KPR untuk membeli rumah tersebut.
4. Yang sangat penting adalah memeriksa rumah tersebut dari aspek legal. Ini tentu penting sebab Anda hendak mengagunkan rumah tersebut. Bila, misalnya, rumah tersebut tengah diagunkan penjual ke pihak lain, tentu tak ada bank yang mau mengucurkan KPR, bukan?
Periksa kelengkapan ataupun keabsahan surat-surat rumah tersebut dengan cermat. Memang, nantinya, pihak bank dalam proses pengucuran kredit akan memverifikasi keabsahan surat-surat tersebut melalui jasa notaris. Tapi, tak ada salahnya bila sebelumnya Anda “memfilter” sendiri surat-surat tersebut.
Maka, nantinya kemungkinan bank menolak permohonan KPR gara-gara rendahnya kualitas keabsahan surat-surat tersebut, bisa diperkecil.
Dalam hal itu, antara lain, pastikan bahwa nama yang tertera di SHM (Sertifikat Hak Milik) sama persis dengan nama penjual. Bila tidak sama, pertanyakan hubungan hukum antara si penjual dengan nama tersebut. Andai dulu si penjual membeli dari pihak lain dan belum membalik nama SHM itu, mintalah AJB (Akta Jual Beli) ke sang penjual.
Tanyakan pula IMB rumah tersebut. Cermati: adakah kesesuaian antara luas fisik bangunan yang terkini, dengan IMB. Bila ternyata ketidaksesuaian itu ada, Anda perlu berpikir ulang untuk meneruskan pembelian rumah tersebut via KPR.
Lantas, bila Anda di kemudian hari ingin memerluas bangunan, sebaiknya lakukan cek dengan RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) terbaru di lokasi rumah tersebut. Periksalah angka KDB (Koefisien Dasar Bangunan) dan KLB (Koefisien Luas Bangunan) yang diijinkan.
Bila ternyata perluasan atau penambahan lantai bangunan tak dimungkinkan, ada baiknya berpikir ulang buat membeli rumah tersebut.
*****
Sampai di sini, selesailah tahapan “menyensor” rumah sekunder yang ingin dibeli via KPR.
Di tulisan berikutnya, kita akan membahas bersama perihal KPR tersebut.
Trik Jitu Meloloskan Proses Pinjaman KPR Pihak bank juga selektif dalam memilih calon pengguna kredit murah KPR supaya tidak dirugikan. Pihak bank pun tidak segan menuntut calon pengguna KPR untuk mengikuti tata cara dan menyiapkan segala dokumen yang diperlukan untuk kredit murah KPR. Dengan begitu, seseorang tidak mudah untuk mendapatkan kredit murah KPR. Beberapa tips agar bisa lolos melewati proses kredit murah KPR antara lain:
1. Mempersiapkan dokumen yang diperlukan. Bagi seorang wiraswastawan, dokumen yang disiapkan adalah:
- Daftar pemasok jika usahanya bergerak dalam bidang perdagangan.
- Bukti transaksi dengan pelanggan.
- Catatan rekening bank minimum tiga bulan terakhir.
- NPWP.
- Surat ijin usaha perdagangan jika usahanya bergerak di bidang perdagangan.
- Tanda daftar perusahaan (TDP).
- Bukti transaksi dengan pelanggan.
- Catatan rekening bank minimum tiga bulan terakhir.
- NPWP.
- Surat ijin praktek untuk beberapa profesi tertentu.
- Memiliki rekening bank – Karena slip gaji tidak begitu dipercaya oleh bank. Biasanya bank akan meminta catatan rekening bank untuk membuktikan jumlah uang dengan slip gaji. Apabila mendapatkan gaji secara tunai maka sesegera mungkin memasukannya ke rekening bank sebelum menggunakannya untuk keperluan sehari-hari. Dengan begitu bank dapat menilai bahwa pengaju memiliki penghasilan rutin. Di samping itu, usahakan catatan rekening bank menunjukkan adanya pemasukan sekitarv 3 – 6 bulan terakhir dari penghasilan.
- Proporsional dalam cicilan utang. Karena bank dapat menolak permohonan kredit murah KPR jika cicilan utang mencapai 33% dari penghasilan rutin.
- Lancarkan pembayaran utang di tempat lain. KArena bank dapat menganalisis dan mempunyai cara tersendiri untuk memperkirakan kondisi keuangan pemohon kredit murah KPR, yang salah satunya dengan membaca pembayaran tagihan.
Senin, 07 Juni 2010 Beli Rumah dengan Pinjaman KPR
Ingin cari rumah tapi uang cekak? Tenang. Tengoklah bank-bank di sekitar Anda. Sekarang ini bukanlah hal sulit mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) yang bunganya ditawarkan secara beragam oleh bank.
Bagi Anda yang ingin menggunakan KPR saat mencari rumah dan membelinya, berikut keuntungannya :
Keuntungan KPR
− Nasabah tidak harus menyediakan dana secara tunai untuk membeli rumah. Nasabah cukup menyediakan uang muka.
− Karena KPR memiliki jangka waktu yang panjang, angsuran yang dibayar dapat diiringi dengan ekspektasi peningkatan penghasilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Bila membeli rumah dari perorangan, pastikan bahwa sertifikat yang ada tidak bermasalah dan ada IMB sesuai dengan kondisi bangunan yang ada.
2. Bila membeli rumah dari Developer, pastikan bahwa Developer dimaksud telah mempunyai ijin-ijin, antara lain:
a. Ijin Peruntukan Tanah : Ijin Lokasi, Aspek Penata-gunaan lahan, Site Plan yang telah disahkan, dan sebagainya
b. Prasarana sudah tersedia
c. Kondisi tanah matang
d. Sertifikat tanah minimal SHGB atau HGB Induk atas nama developer
e. IMB Induk
Kenali reputasi penjual (perorangan atau developer).
Jangan melakukan transaksi jual beli di bawah tangan, artinya apabila rumah yang akan dibeli masih dalam status dijaminkan di bank, maka lakukanlah pengalihan kredit pada bank yang bersangkutan dan dibuat akte jual beli di hadapan notaris. Jangan sekali-kali melakukan transaksi pengalihan kredit di bawah tangan, artinya atas dasar kepercayaan saja dan tanda buktinya hanya berupa kwitansi biasa, karena bank tidak mengakui transaksi yang seperti ini.
KPR itu Mudah
Siapa bilang KPR itu susah ??
Kuncinya adalah kita tahu apa yang Bank mau ??
Siapapun anda, apapun pekerjaan anda, apapun status anda, anda bisa mendapatkan KPR
Berikut beberapa cerita yang bisa diambil hikmatnya..
Mahasiswa Beli Apartemen 1 Miliar
Sesampainya di meja kantor selepas melakukan survei terhadap usaha seorang calon debitur, saya menemukan dua aplikasi tergeletak di atas meja saya dan segera membukanya, berharap aplikasi KPR dengan data bagus dan besar plafonnya (maklum, saya diberi target untuk mencairkan kredit setiap bulan). Betul saja ada 2 (dua) aplikasi yang berbeda, yaitu yang pertama adalah seorang karyawan usia 35 tahun di perusahaan minyak yang cukup ternama dan yang satu lagi adalah mahasiswa usia 20 tahun dengan usaha rumahan. Mahasiswa tersebut menggunakan rumah orang tuanya yang kebetulan halamannya cukup besar untuk dijadikan workshopnya, dan yang sekaligus juga tempat tinggalnya.
Kalau pemohon yang berstatus karyawan pasti disetujui kreditnya, cuman yang hebat adalah pemohon yang satu lagi yaitu si mahasiswa. Usaha membuat dan menjual sepatu yang sudah digelutinya selama 3 tahun bermula dari hobi yang akhirnya mendatangkan banyak pesanan. Meskipun demikian mahasiswa ini belum memiliki PT atau badan hukum lainnya, yang ada hanyalah keterangan Lurah setempat bahwa memang betul ada kegiatan usaha di rumah mahasiswa tersebut. Namun usaha yang dijalankannya membuat rekening pribadi si mahasiswa ini “meledak” alias sangat besar jumlahnya bila dibandingkan dengan anak mahasiswa lainnya. Pesanan datang dari luar daerah dan luar negeri sehingga mengharuskan pembayaran dilakukan dengan cara transfer rekening.
Melihat kegiatan usaha yang baik dan melihat pembuktian yang benar dalam rekening sang mahasiswa, hal ini membuat pihak bank percaya dan memberikan kredit sebesar 1 miliar kepada mahasiswa tersebut untuk tujuan pembelian apartemen.
Melihat ilustrasi cerita di atas dapat saya simpulkan bahwa:
- Bank tidak memandang apakah anda masih junior atau sudah berpengalaman, asalkan anda memiliki kemampuan mengangsur, maka bank dengan senang hati memberikan kredit kepada anda.
- Surat-surat merupakan hal penting namun bukan yang terpenting
Pada saat itu saya sedang menuju Tanah Abang untuk bertemu dengan calon nasabah saya yang ingin mengajukan permohonan KPR, dan kebetulan sesampainya di sana, calon nasabah tersebut tidak langsung menerima saya karena ada orang lain yang sedang bertamu. Setelah menunggu beberapa saat, saya dipersilahkan masuk dan langsung berdiskusi mengenai rencana calon nasabah tersebut untuk mengambil fasilitas KPR. Obrolan kami ini kebetulan didengar oleh tamunya yang rupanya tertarik juga untuk membeli rumah via KPR. Setelah beberapa hari kemudian saya mendapatkan data-data dari kedua calon nasabah tersebut dan saya sudah mulai bisa memberikan analisa kredit.
Sedikit mengenai kegiatan usaha dari kedua calon nasabah tersebut setelah saya pelajari dokumen dan survei usahanya, yang satu adalah seorang pengusaha di mana usahanya sudah berjalan dari 5 tahun yang lalu dan penjualannya saat ini sedang bagus-bagusnya. Surat dan dokumentasi legal usahanya lengkap sekali dan pembayaran ia terima dengan cara tunai maupun transfer rekening. Namun ada kelemahan yang saya lihat, yakni uang tunai yang diterima tersebut tidak dimasukan ke dalam rekening karena alasan kesibukan. Uang tersebut justru langsung terpakai kembali untuk pembelian stok barang sebelum sempat dimasukan ke dalam rekening.
Calon nasabah kedua, seorang pengusaha besi tua, sedikit kalah pamor dibandingkan pengusaha yang berdomisili usaha di Tanah Abang (karena Tanah Abang merupakan pusat usaha terkenal). Pembayaran yang diterima pun tidak dengan cara transfer atau bahkan cek/giro. Seluruhnya dengan tunai, karena para pembeli dan supplier (pemulung) besi jarang ada yang membina hubungan dengan bank. Namun pengusaha besi tua ini memiliki kelebihan dibandingkan pengusaha sebelumnya jika dilihat dari kacamata bank, karena pengusaha tersebut membuat pembukuan yang rapih dan disiplin untuk menyetorkan uang (hasil penjualannya) ke rekening bank setiap minggu, meskipun pembayaran usahanya hanya dilakukan dengan cara tunai.
Selain itu, pengusaha besi tua ini rupanya tidak hanya mengajukan kredit ke saya saja, namun ke 4 (empat) bank lainnya. Saya tahu hal itu dan tidak melepaskan data tersebut melainkan tetap memprosesnya dan berkompetisi dengan bank-bank lainnya (sudah hal biasa kalau disuruh berkompetisi dengan bank lain).
Singkat cerita, saya menyetujui kredit kedua pengusaha tersebut namun pengusaha yang jadi mengambil KPR ke saya adalah pengusaha Tanah Abang, sedangkan si pengusaha besi tua tersebut tidak jadi ambil KPR di tempat saya.
Cerita punya cerita, saya menyetujui permohonan kredit pengusaha tanah abang tersebut dengan nilai paling besar dibandingkan dengan plafon yang diberikan oleh empat bank lainnya, bahkan salah satu bank ada yang menolak permohonan kredit pengusaha tanah abang tersebut dengan alasan omset penjualannya sedang lesu (padahal lagi bagus-bagusnya penjualannya, karena 2 bulan menjelang lebaran dan akhir tahun) . Sedangkan pengusaha besi tua mendapatkan persetujuan dari semua bank yang diajukannya, dan mendapatkan plafon yang lebih tinggi dibandingkan pengusaha tanah abang tersebut.
Melihat ilustrasi cerita di atas dapat saya simpulkan bahwa:
- Lokasi usaha boleh berlokasi di mana saja
- Sebaiknya uang yang diterima dimasukan ke dalam rekening dahulu sebelum kemudian digunakan kembali untuk keperluan operasional usaha. Ini dilakukan untuk membuktikan terjadinya transaksi penjualan.
- Rapihkan pembukuan (catat semua pemasukan dan pengeluaran dan buat daftar supplier dan customer anda)
Suatu saat datang seorang Ibu ke meja saya (pada saat saya masih berstatus karyawan bank) dan bertanya bagaimana cara mengajukan pinjaman KPR. Saya kenali Ibu tersebut adalah seorang karyawan dari bank juga, namun bank yang berbeda dari tempat saya bekerja. Usianya nampak masih muda, di bawah 30 tahun. Sekilas saya langsung bisa mengenali profil Ibu tersebut dan menyodorkan form yang harus diisi yaitu form karyawan (karena pastinya pendapatannya adalah dari gaji setiap bulan). Saya bisa berasumsi bahwa gajinya tidak lebih dari Rp 2.5 juta/bulan (gaji orang bank pada saat itu tahun 2002) dan berasumsi bahwa rumah yang akan dibelinya berkisaran harga Rp 100 juta kebawah. Namun, saya dibuat kaget karena pengajuan Ibu tersebut adalah Rp 500 juta! Hah?? Bagaimana mungkin permohonannya akan disetujui?
Lalu saya bertanya apakah Ibu itu sudah menikah (siapa tahu sudah menikah dengan suami yang lebih kaya sehingga bisa join income untuk evaluasi pendapatannya), namun Ibu itu belum menikah. Semakin saya binggung mau dibawa kemana arah evaluasinya. Lalu pertanyaan terakhir dari saya dan berharap jawabannya sesuai dengan harapan saya yaitu Ibu tersebut punya usaha sendiri di luar statusnya menjadi karyawan. Dan betul, bahwa Ibu tersebut adalah seorang karyawan yang memiliki usaha sampingan yang pendapatannya jauh lebih besar dari gajinya setiap bulan.
Ternyata Ibu tersebut nyambi jadi agen pemasaran salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Beliau (baca: sang Ibu) tidak bisa meninggalkan pekerjaannya di bank karena status karyawan tetapnya di tempat itu. Sedangkan statusnya di perusahaan asuransi tersebut adalah hanya terdaftar resmi sebagai tenaga pemasaran dan tidak memiliki fasilitas-fasilitas seperti yang diberikan oleh bank.
Singkat cerita permohonan kreditnya untuk KPR Rp 500 juta dapat disetujui dengan mengevaluasi pendapatan gaji nya dan penghasilan lainnya (kolom kredit pada buku tabungan) setiap bulan yang diterima olehnya sebagai tenaga pemasaran produk asuransi. Dan yang sempat membuat saya tergiur adalah melihat penghasilan yang dihasilkan oleh beliau dari menjadi tenaga pemasaran perusahaan asuransi, bisa 20 kali lipat dari gajinya sebagai karyawan bank!
Melihat ilustrasi cerita di atas dapat saya simpulkan sebagai berikut:
- Gaji tidak sama dengan penghasilan. Gaji anda mungkin sebesar UMR, namun bukan berarti anda tidak bisa memiliki penghasilan di luar gaji anda.
- Evaluasi kredit bisa dilakukan terhadap anda yang memiliki status ganda (karyawan dan wiraswasta), tips-nya apabila mau “nyambi”, carilah perusahaan yang ada hubungannya dengan perusahaan anda bekerja sebagai karyawan tetap dan pilihlah perusahaan yang memiliki nama besar dan integritas yang baik.
- Perbanyak transaksi uang yang masuk (mutasi kredit) pada rekening anda, karena bank menghitung penghasilan kotor anda dari kolom mutasi kredit pada buku tabungan anda.
Cara Pembelian
Setelah anda melihat-lihat berbagai pilihan perumahan yang kami tawarkan dan telah menentukan pilihan lokasi yang anda anggap layak, pastikan anda telah berkunjung untuk dan melihat langsung situasi dan kondisi perumahan tersebut, berikut prosedur pembelian yang harus anda jalani :
1. Booking Fee
Untuk memastikan kavling yang anda pilih tersebut menjadi milik anda, hal pertama yang anda lakukan adalah membayar Booking Fee sebagai tanda jadi. Besaran nilai Booking fee ini tergantung pada ketentuan masing-masing Developer, dan anda akan mendapatkan bukti pembelian berupa kwitansi Booking dan Surat Pemesanan Rumah (SPR). isilah form yang disediakan, dan berikanlah informasi data anda secara lengkap dan jelas agar mudah dihubungi kembali. Pastikan Kwitansi Booking ini ditanda tangani dan distempel secara sah oleh petugas.
Booking ini dapat anda lakukan langsung pada saat survey ke lokasi ataupun melalui marketing Online kami, dengan menghubungi 021-551 6110 021-551 6110
2. Melengkapi Dan Menyerahkan Berkas KPR (Data Pribadi dan Persyaratan)
Setelah anda booking fee, 1-2 hari kemudian anda akan dihubungi oleh petugas kami guna mengkonfirmasi data-data dan membantu anda dalam melengkapi persyaratan dan data penunjang yang dibutuhkan. Dan selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) minggu dari tanggal Booking, semua berkas dan kelengkapan persyaratan KPR tersebut sudah harus diserahkan.
Apabila anda sibuk Kami menyediakan jasa pengambilan berkas KPR tersebut ketempat anda.
3. Melunasi Uang Muka, Hook, Biaya Strategis dll
Sesuai dengan ketentuan dalam pricelist dan harga jual pada brosur, anda mempunyai kewajiban melunasi uang muka pembelian rumah tersebut beserta biaya-biaya lain (Biaya Proses KPR, Biaya Strategis, dll) sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah anda sepakati dalam Surat Pemesanan Rumah (SPR)
Pembayaran inipun dapat anda lakukan pada petugas kami di lokasi perumahan ataupun melalui transfer ke Rekening yang telah ditentukan. apabila melalui transfer, anda diharuskan untuk mem-fax bukti pembayaran tersebut. untuk konfirmasi atas pembayaran yang anda lakukan, hubungi 021 551 6110 021 551 6110 , dan pastikan anda mendapat bukti pembayaran yang sah.
4. Interview (Wawancara) dengan Pihak Bank
Anda akan kami undang untuk mengikuti proses interview/wawancara dengan pihak Bank pemberi KPR, sebagai prosedur pengajuan kredit. Sekaligus memberitahukan mengenai hari, tanggal dan lokasi interview. pemberitahuan ini maksimal 2 hari sebelum diselenggarakan.
Tips agar KPR dapat disetujui : lengkapi semua persyaratan yang diwajibkan, berpenampilan baik, dan saat diwawancara oleh petugas Analis Officer (AO) berbicara dengan mantap dan lugas, dan memahami hak-kewajiban sebagai Debitur.
Setelah calon konsumen dinilai layak untuk menerima Fasilitas pinjaman KPR, maka pihak Bank akan menerbitkan SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit). dimana didalam SP3K ini akan muncul jumlah kredit yang disetujui, jangka waktu kredit, nilai angsuran, termasuk biaya yang timbul dari proses pengajuan KPR (Biaya Notaris, Apraisal, Provisi bank, Asuransi jiwa dan bangunan, serta saldo mengendap) biaya proses ini wajib disetorkan dalam rekening masing-masing konsumen.
5. Akad Kredit
Anda akan kami hubungi untuk konfirmasi mengenai hasil dari wawancara dengan pihak Bank tersebut, dan apabila disetujui anda akan kami undang sekali lagi untuk mengikuti proses Akad Kredit.
6. Penyerahan Kunci
Selamat, sekarang anda telah punya rumah! Untuk pengambilan kunci anda harus datang ke lokasi perumahan dan memeriksa rumah yang telah anda beli tersebut. Untuk menjamin kelayakan unit rumah yang anda beli, Developer memberikan garansi selama 100 hari..
Informasi aktual lainnya bisa Anda dapatkan melalui Officer kami di : 021-551 6110 021-551 6110
Tips Membeli Rumah dengan Fasilitas KPR Bank Permintaan rumah dari tahun ke tahun makin meningkat, namun daya beli masyarakat secara tunai sangat terbatas. Kondisi inilah yang ditangkap industri perbankan sebagai bisnis yang menggiurkan. Tidak heran jik iklan kredit pemilikan rumah (KPR) dari berbagai bank pun muncul di berbagai media cetak setiap hari. Tidak sedikit pula yang menawarkan fasilitas dan potongan harga yang tidak masuk akal.
Anda jangan langsung terkecoh. Teliti sebelum membeli harus dijadikan pegangan. Hal pertama yang ditanyakan calon konsumen KPR kepada customer service bank adalah suku bunga. Banyak iklan KPR memasang bunga sangat menarik, bahkan sepintas tidak masuk akal. Perlu diwaspadai apakah memang demikian adanya.
Sebenarnya selisih bunga nol koma sekian digit, bahkan satu-dua poin, tidak berarti banyak apabila hanya fix pada 1-2 tahun di awal kredit. Sebab dalam sistem bunga efektif, pembayaran angsuran di awal-awal tahun sebagian besar terserap untuk menutup bunga. Sedangkan sisanya untuk mengurangi pokok pinjaman.
Pembayaran bunga di tahun-tahun awal lebih besar ketimbang setoran pokoknya, lantaran pokok pinjaman masih besar. Sebaliknya setelah paruh waktu kredit, proporsi pembayaran bunga makin kecil karena pokok pinjaman makin mengecil. Jangan heran jika dalam jangka waktu dua tahun ke depan, sisa pokok seolah-olah tidak beranjak turun.
Untuk lebih jelasnya, saya memberikan ilustrasi sebagai berikut. Nilai kredit Rp 100 juta, dengan bunga 12 persen per tahun efektif, jangka waktu 120 bulan. Angsuran per bulan sebesar Rp 1.434.709. Bagaimana proses pelunasannya bisa dilihat pada tabel.
Bunga Flat Sistem bunga lain yang perlu diperhatikan calon debitur adalah sistem bunga flat. Bunga flat ini dihitung berdasarkan plafon kredit mula-mula. Jadi, meski pokok pinjaman sudah berkurang jauh, tetap saja bunga yang harus dibayar sama dengan waktu pokok pinjaman masih utuh.
Perusahaan leasing kendaraan banyak memakai sistem ini, sebab memang menjanjikan keuntungan yang besar. Dengan ketentuan kredit yang sama dengan contoh terdahulu, yaitu kredit Rp 100 juta, bunga 1 persen / bulan flat (12 % / tahun) dan jangka waktu 120 bulan, maka jumlah angsuran per bulan menjadi berbeda.
Dalam sistem flat, angsuran pokok per bulan sebesar Rp 833.000 (nilai kredit dibagi jangka waktu kredit). Sedangkan bunga per bulan Rp 1 juta (1 % x Rp 100 juta). Dengan demikian, angsuran yang mesti dibayar per bulan adalah Rp 1.833.000.
Posisi keuangan setelah 120 bulan memang berbeda. Sebab total bunga yang dibayar selama jangka waktu itu adalah Rp 120 juta. Sedangkan total pokok dan bunga yang dibayar adalah Rp 219,96 juta (Rp 1,833 juta x 120 bulan).
Terdapat perbedaan cara perhitungan dari kedua sistem bunga tersebut, meskipun nilai kredit, bunga, dan jangka waktu kredit sama. Selisih pembayaran selama 10 tahun ini cukup signifikan, yakni Rp 47,795 juta (lebih mahal sistem flat). Kalau dikomparasi, tingkat suku bunga flat 12 persen / tahun setara dengan suku bunga efektif 22,15 persen / tahun.
Strategi Marketing Pada dasarnya, setiap bank menginginkan laba per tahunnya meningkat. Jadi, tidak masuk akal kalau bank menurunkan suku bunga jauh di bawah kompetitor. Dengan kata lain, setiap bank mempunyai tingkat suku bunga KPR yang relatif sama. Strategi marketing memang dibuat sedemikian rupa, karena persaingan ketat antarbank untuk mendapatkan calon debitur.
Bagaimana bank yang mengenakan bunga rendah bisa meraih laba? Jawabannya mudah. Institusi itu akan mengompensasikan kekurangan pendapatan bunganya setelah tahun pertama atau kedua, di mana bunga fix sudah tidak berlaku.
Bunga mungkin naik tiap bulan sampai tingkat tertentu, sehingga akhirnya secara akumulasi penerimaan bunga bank tak berbeda dari bank yang mematok bunga lebih tinggi. Pada tahap ini, debitur biasanya tak menyadari. Bisa juga sadar tapi pasrah, karena untuk pindah bank juga butuh biaya tidak sedikit, termasuk ancaman penalty dari bank lama.
Ada sebuah iklan bank di media cetak yang menyebutkan bunga 5,5 persen / tahun efektif, ditambah biaya provisi dan administrasi nihil. Kenapa bisa begitu? Seperti dijelaskan di atas, pada dasarnya bank tak mau rugi. Jadi sebagai kompensasi atas nihilnya biaya ini, bank bekerja sama dengan pengembang menaikkan harga jual rumah terlebih dulu.
Selisih kenaikan harga itu sebagai pengganti kerugian biaya-biaya bagi bank. Ingat, rumah bisa dikatakan sebagai specialty good. Jadi tak ada patokan harga yang pasti, karena penentuan harga tergantung dari kualitas material, model, lokasi, fasilitas, marjin keuntungan yang akan diambil, dan sebagainya. Jadi harga rumah untuk luas tanah dan bangunan yang kurang lebih sama, tetapi berbeda pengembang, tidak dapat dibandingkan begitu saja.
Biaya Lain Selain suku bunga, Anda juga mesti memperhatikan beberapa jenis biaya, mulai dari provisi, asuransi, appraisal, administrasi, hingga biaya perjanjian kredit notaris, pengikatan hak tanggungan, akte jual beli, BPHTB, dan sebagainya.
Biaya provisi adalah biaya jasa bank atas pencairan kredit, biasanya 1,0-1,5 persen dari nilai kredit. Biaya asuransi terdiri atas asuransi kebakaran rumah dan asuransi jiwa debitur. Bisanya, tarif asuransi ini sudah standar, karena di antara perusahaan asuransi sudah ada kesepakatan soal premi.
Setiap bank memiliki strategi pemasaran yang khas untuk menarik calon debitur, meski sebenarnya tingkat suku bunga KPR relatif sama. Persaingan sejatinya terletak pada bagaimana memuaskan debitur dengan pelayanan profesional.
Jika debitur terpuaskan, mungkin selisih bunga bukan menjadikan masalah. Yang tak kalah penting, Anda jangan sungkan-sungkan bertanya ke petugas bank, apa yang tidak dimengerti, terutama pada keterangan ’’syarat dan ketentuan berlaku’’. Iklan selalu dibuat menarik, tapi kita harus bisa membedakan mana loyang dan mana emas. (Guntoro, praktisi perbankan di Jakarta.-32)
Kita semua tau bahwa sumber pendanaan terbesar untuk investasi di property berasal dari Bank. Dan juga bukan rahasia lagi bahwa secara umum bank lebih senang membiayai sebuah investasi property ketimbang investasi atau usaha yang lain.
Namun demikian bukan berarti bahwa bank akan begitu mudahnya memberikan pinjamana kredit bagi mereka yang memerlukannya. Apalagi setelah kasus subprime mortage di US, tentu bank bank di seluruh dunia akan semakin berhati hati terhadap hal ini.
Namun demikian, secara umum ada beberapa hal yang perlu di perhatikan agar KPR anda di setujui oleh bank:
1). Apply KPR ke beberapa bank sekaligus
Dari pada cuman apply KPR ke satu bank, lebih baik apply ke berbagai bank sekaligus sehingga kalau satu bank tidak menerima akan ada kemungkinan bank lain menerima. Di Indonesia saja ada berapa bank yang bisa memberikan jasa KPR? Jangan menunggu satu bank menolak baru apply ke bank lain.
2). Periksa Catatan Kredibilitas Kredit Anda
Yang ini mutlak di lakukan dulu sebelum anda mulai apply ke bank bank yang ada. Jangan sepelekan hal ini. Kredit yang bermasalah sekecil apapun akan sangat mempengaruhi di setujuinya KPR anda. Bahkan sering hanya kredit kecil yang menyebabkan kredit KPR anda di tolak. Susahnya di Indonesia belum ada lembaga independent atau pemerintah yang menyediakan jasa langsung untuk melihat catatan kredit kita. Kalau di Singapore, kita minta ke www.creditbureau.com.sg dan cukup membayar $5 maka kita akan mendapatkan catatan kredit kita secara lengkap.
3). Lihat kemampuan Pinjaman Anda
Secara umum bank akan memberikan pinjaman maksimum berdasarkan kemampuan kita. Menurut pengalaman, biasanya 25%-35% kemampuan kita membayar merupakan patokan untuk menghitung besarnya kredit yang bisa kita ajukan. Jadi misalnya gaji anda 10 juta perbulan dan tidak ada penghasilan lain, maka perhitungan kredit dari bank akan berdasar pada kemampuan anda membayar sebesar 2.5 – 3.5 juta per bulan untuk cicilannya. Tergantung dari lama pinjaman, maka besarnya pinjaman akan di hitung.
4). Ajukan harga yang sesuai dengan harga Pasar
Jangan mengajukan harga yang melebihi harga pasar. Bank tentu akan melakukan appraisal sebelum memberikan pinjaman. Besarnya pinjaman akan juga di perngaruhi oleh hasil dari appraisal. Malah biasanya bank tidak memberikan 100% pinjaman dari nilai appraisal, tetapi bisa sekitar 70%. Hal ini tentu bank mau bahwa tidak semua uang pendanaan keluar dari bank saja, tetapi individu yang membeli juga mengeluarkan modal, dan juga akan menjadi semacam ‘buffer’ bagi bank seandainya terjadi masalah dengan property tersebut, sehingga kalau bank menyita akan mendapatkan property yang nilainya 100% sementara dana yang dikcucurkan cuman misalnya 70%.
5). Bangun relasi yang baik dengan bank
Secara umum urusan pinjam meminjam adalah urusan kredibilitas. Bank tentu akan melihat hal ini, dan kalau kredibilitas bagus, dan relasi tentunya akan lebih mudah terjalin dengan bagus. Jika kredibilitas bagus, relasi bagus, tentu hal ini akan membuat lebih mudah untuk mendapatkan kredit dari bank.
Tips Cermat Membeli Rumah Idaman Dgn KPR Mar 15th, 2009 | By admin | Category: Tips Keuangan
Your webmaster search is: tips mudah dapat pinjaman KPR
1. Jangka Waktu Pengambilan KPR. Di Indonesia saat ini, jangka waktu maksimal KPR yang ditawarkan adalah 15 tahun. Makin panjang jangka waktukredit, makin besar pula total bunga yang harus dibayarkan. Meskipun demikian, lebih baik jika Anda mengajukan jangka waktu kredit terpanjang supaya cicilan per bulannya kecil. Dengan demikian Anda masih memiliki sisa penghasilan yang bisa digunakan untuk keperluan dan investasi lain. Pengambilan jangka waktu kredit terpanjang juga disarankan mengingat investasi properti (rumah& tanah) nilainya selalu meningkat dari tahun ke tahun, sebagaimana pernah penulis sampaikan dalan Tips Cerdas Mengenal Kesalahan Mengelola Uang.
2. Menentukan Besarnya Kredit & Cicilan. Jika Anda memutuskan untuk mengambil KPR, ANda tentu harus menentukan besarnya KPR yang akan diambil, Anda harus menyesiakan dana uang muka rumah sebesar 30% dari harga rumah, sedangkan yang bisa dipinjam dari bank berupa KPR sebesar 70% dari harga rumah. Penentuan besarnya KPR ini akan mempengaruhi jumlah cicilan per bulan. Anda bisa memperoleh keterangan mengani jumal cicilan yang harus Anda bayar dari Account Officer di bank. Sangat disarankan bahwa besaran cicilan KPR -jika digabungkan dengan aneka kredit yang Anda ambil saat ini- tidak lebih dari 30% dari penghasilan Anda. Hal ini penting agar keuangan keluarga tidak tergerus hanya oleh cicilan hutang. Ingatlah pula, bahwaAnda masih harus mengeluarkan biaya-biaya ekstra untuk renovasi, aneka perabotan dsb. Hati-hati jika permohonan kredit Anda ternyata cicilannya melebihi 30% penghasilan Anda. Besar kemungkinan Bank akan menolak permohonan kredit Anda, karena meragukan kemampun Anda dalam mengembalikan pinjaman.
3. Fasilitator Kredit KPR. Melalui Bank Atau Developer? Saat ini developer pun aktif menawarkan KPR yang langsung bisa diurus oleh calon pembeli rumah. Keuntungannya: Tujuannya jelas, menawarkan kepreaktisan bagi si calon pembeli rumah. Biasanya developer bekerja sama dengan saru atau beberapa bank untuk menjadi rekanan dari developer tersebut. Cara ini memberikan kepraktisan bagi si calon pembeli rumah, karena tidak perlu repot mungurus sendiri KPR ke bank dan biasanya surat-surat terkati rumah yang akan dibeli sudah disiapkan pihak developer. Kelemahannya: KPR ini hanya bisa digunakan untuk membeli rumah (baru) yang ditawarkan oleh developer yang bersangkutan. Demikian pula biasanya jika mengajukan kredit via developer, Anda harus menggunakan KPR daribank yang mereka tunjuk sehingga Anda tidak dapat memilih bank lain yang mungkin menawarkan bunga lebih rendah atau lebih familiar dengan Anda. Sebaliknya, mengajukan kredit langsung ke bank menawarkan fleksibilitas dalam memilih bank. Namun dengan konsekwensi sedikit repot mengurus semua persyaratannya termasuk surat-surat rumah yang diperlukan.
4. Biaya-Biaya KPR. Meskipu bank meluluskan permohonan KPR Anda, bukan berarti Anda bebas melenggang tanpa uang tunai. Anda masih memerlukan uang tunai dalam jumlah lumayan dalam pengurusan KPR ini, antara lain untuk:1) Biaya-biaya administrasi dari bank, terdiri atas booking fee, biaya penilaian jaminan, administrsi kredit dan provisi kredit. 2) Biaya Asuransi, antara lain berupa asuransi jiwa untuk meng-cover debitur dan asuransi kebakaran untuk meng-cover rumah yang dijadikan agunan KPR tersebut. 3) Biaya pengikatan kredit secara hukum, terdiri atas biaya Akta Pengakuan Utang dan Perjanjian Kredit, Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT), Akta jual-beli biaya bea balik nama sertifikat, BPHTB dan jasa notaris.
5. Perbandingan. Selalu bandingkan paket-paket KPR yang ditawarkan antar bank dan pilihlah yang paling ringan untuk Anda. Pilihlah bank yang mempunya riwayat hubungan dengan Anda sebagai nasabahnya. Ini akan mempermudah penyelesaian seandainya terjadi masalah dengan KPR Anda.
6. Track Record. Jagalah track record pembayaran kredit Anda di bank manapun tetap baik. Catatan pembayaran kredit yang kurang baik di salah satu bank akan bisa dilacak oleh bank Anda dan cukup bisa menjadi alasan ditolaknyapermohonan KPR Anda. Ingatlah bahwa bank bisa melakukan crosscheck antarbank melalui Bank Indonesia, tepatnya melalui fasiliatas Daftar Hitam Nasabah (DHN).
- Persiapkan Formal dan Non Formal. Perbaiki “penampilan” keuangan Anda dengan cara menampilkan saldo yang cukup dan pergerakan keluar-masuk dana yang aktif di rekening kora/tabungan sehingga kreditor yakin akan kemampuan Anda dalam mengembalikan kredit rumah tersebut. Sedangkan beberapa persyaratan formal yang perlu Anda ketahui adalah : usia pemohon KPR antara 21 s/d 60 tahun (pada waktu berakhirnya pinjaman), fotokopo KTP pemohon (suami/istri/penjamin), fotokopi kartu keluarga/kartu nkah, fotokopi rekening koran/tabungan 3 bulan terakhir, slip gaji (untuk karyawan), fotokopi ijin praktek (untuk kaum profesional).
Tips Bijak Memilih Pengembang KPR yang Bonafit Apr 21st, 2010 | By admin | Category: Tips Keuangan
Pada saat ini memang banyak sekali pengembang (developer) yang menawarkan berbagai tipe rumah dalam bentuk cluster yang luas dan tipe yang beragam. Apabila Anda sangat berminat dengan rumah-rumah KPR di sekitar tempat tinggal Anda sekarang, pastikan beberapa hal di bawah ini agar pengembang yang dipilih benar-benar credible dan dapat dipercaya. Berikut ini Tips bijak memilih pengembang KPR yang bonafit:
1. Pastikan sebuah Pengembang memiliki ijin pembangunan.
2. Biasanya, sebuah pengembang yang baik memiliki kerja sama dengan sebuah Bank. Karena setiap kerja sama yang dilakukan bank terhadap pengembang, pihak bank biasanya telah memeriksa dan mengevaluasi secara keseluruhan seperti luas tanah, status tanah, peruntukan tanah, fasilitas sosial dan sebagainya.
3. Pengembang tersebut memiliki sertifikat induk.
4. Bersedia mengadakan perjanjian dengan pembeli.
5. Sejauh mana pengembang akan melakukan pengurusan Pajak Bumi Bangunan (PBB) serta Ijin Mendirikan Banungan (IMB) terhadap rumah KPR tersebut
Pada akhirnya, kecermatan dan pertimbangan yang matang sebelum menjatuhkan pilihan merupakan tindakan yang bijaksana saat memilih rumah idaman. Karena pembelian rumah merupakan investasi jangka panjang maka jangan sampai Anda kecewa di tengah jalan.
Kredit Perumahan Rakyat atau biasa disebut dengan KPR Bank adalah program atau fasilitas pinjam dari bank untuk membeli rumah secara kredit. KPR dianggap sebagai salah satu solusi untuk pembelian rumah dengan cara mencicil, dan program ini membantu masyarakan untuk memiliki rumah idaman sendiri bilamana tidak tersedia uang tunai.
Secara prinsip, pembelian rumah bisa anda lakukan dengan dua cara: secara tunai maupun secara kredit. Anda bisa mendapatkan rumah secara tunai bila Anda memiliki uang yang nilainya sama dengan harga rumah yang diinginkan. Misal, bila harga rumah tunai tanah & bangunan rumah adalah Rp 210 juta, maka rumah tersebut bisa dibayar tunai bila anda mempunyai uang tunai sebesar Rp 210 juta ditambah biaya biaya yang timbul untuk jual beli.
Tetapi, masyarakat tingkat ekonomi menengah kebawah seringkali tidak memiliki uang tunai sebesar itu. Jumlah uang cash yang mereka punya mungkin hanya sebesar 50%, 40%, dan bahkan hanya 30%. Solusinya? Kredit Perumahan Rakyat atau KPR bank adalah solusi yang sangat diharapkan bagi sebagian besar masyarakat.
Caranya bagaimana? Bila harga rumah diinginkan adalah 210jt, maka anda harus membayar uang muka atau DP sebesar XX% tergantung ketentuan dari bank yang bersangkutan. Misal bank mensyaratkan 30% maka anda harus mengeluarkan uang dari tabungan anda sebesar 70Jt. Setelah uang muka atau DP diselesaikan maka barulah bank akan melunasi sisanya sebesar 70% atau 140jt. Biasanya bank tidak mau membiayai 100% untuk margin keamanan mereka bilamana si peminjam tidak mampu melanjutkan pembayaran cicilan.
Bilamana anda mempunyai uang yang cukup buat DP, maka anda tinggal melanjutkan ke langkah yang berikutnya yakni proses pengajuan Kredit Perumahan Rakyat atau KPR bank. Bilamana dana anda tidak mencukupi buat uang muka maka anda harus menabungnya terlebih dahulu. Jangan memaksakan diri untuk mengajukan KPR bila dana untuk uang muka tidak mencukupi. Perlu diingat , bank hanya akan memberikan kredit bilamana anda telah membayar uang muka.
Selain itu, hal penting yang perlu diketahui sebelum pengajuan Kredit Perumahan Rakyat atau KPR bank adalah biasanya bank hanya akan menyetujuinya bilamana cicilan bulanan tidak melebihi 1/3 dari pendapatan atau gaji anda. Misal gaji bulanan adalah 12jt, jadi cicilan kredit bulanan maksimum yang akan disetujui oleh bank adalah 4jt. Bilamana gaji anda tidak mencukupi, maka ada 3 cara untuk mensiasatinya, yakni dengan meningkatkan uang Muka atau DP sehingga pinjaman menjadi lebih kecil, cara kedua yakni dengan memperpanjang masa cicilan sehingga memperkecil jumlah cicilan bulanan tapi waktu mencicil lebih lama, dan yang ketiga adalah kombinasi kedua langkah tsb dengan memperbesar uang muka dan memperpanjang jangka cicilan.
Proses Pengajuan Permohonan Kredit Perumahan Rakyat atau KPR ke Bank
Proses pengajuan permohonan Kredit Perumahan Rakyat atau KPR bank bisa anda mulai setelah anda melihat lihat rumah mana yang sekiranya cocok, lingkungan dan harga sesuai keinginan, dan anda udah menghitung bahwa tabungan untuk uang muka telah mencukupi dan juga cicilan bulanan dengan tingkat suku bunga tertentu berada dibawah 30% gaji bulanan anda. Untuk pembelian rumah dari pihak developer, biasanya mereka akan membantu anda untuk proses ini bilamana semua persyaratan telah terpenuhi. Tetapi bilamana anda mau langsung ke pihak bank yang anda sukai, caranya juga mudah. Anda hanya perlu untuk datang ke salah satu bank yang lokasinya dekat dengan tempat tinggal, datang ke Customer Service-nya dan mengutarakan maksud tujuan. Pihak bank akan menyerahkan sebuah Formulir Permohonan KPR bank untuk Anda bawa pulang dan isi, kemudian diserahkan lagi kepada bank setelah semua dilengkapi. Dari situ pihak bank akan meriew jawaban dan dokumen yang diperlukan dan menganalisanya.
Apakah semua KPR bank akan diterima? Jawabannya adalah tidak, tergantung apakah anda memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh bank. 3 hal berikut ini sangat menentukan apakah permohonan anda akan disetujui atau tidak, yakni:
- Usia maksimal 50 tahun ketika mengajukan Permohonan KPR.
- Sudah bekerja dan memiliki penghasilan yang dibuktikan dengan adanya dokumen-dokumen tertentu. Kredit yang disetujui biasanya maksimal sebesar 1/3 gaji anda (termasuk hutang hutang anda pada bank lain, cicilan tetap yang sudah ada dsb).
- Tidak mempunyai sejarah jelek mengenai kredit di bank lain terutama dalam 12 bulan terakhir. Perlu diingat bahwa sistem online memungkin bank mengetahui sejarah anda.
Strategi berikut akan sangat membantu agar permohonan Kredit Perumahan Rakyat atau KPR bank disetujui:
- Dokumen keuangan & dokumen pribadi yang diperlukan. Anda perlu menyiapkan dokumen keuangan berikut yang biasanya diminta untuk KPR bank. Apa aja? Bagi seorang karyawan yang bekerja di perusahaan, maka dokumen yang diminta adalah:
- Surat Keterangan Bekerja di Perusahaan (minimal Anda harus sudah bekerja di perusahaan tersebut selama 2 tahun, atau bisa kurang tergantung dari pengalaman kerja anda)
- Slip Gaji bulanan Asli.
- NPWP (Nomer Pokok Wajib Pajak)
- Kopi buku tabungan anda untuk mengetahui rekening koran Bank anda (minimal selama 3 bulan terakhir).
- Foto kopi KTP, Foto Kartu Keluarga, Foto Kopi Surat Nikah, atau mungkin perlu disiapkan surat domisili dari RT / RW.
- Surat keterangan WNI (bagi WNI keturunan).
- Daftar Pelanggan Anda (bila memungkinkan)
- Daftar Pemasok Anda (bila usaha Anda bersifat usaha dagang)
- Bukti Transaksi Keuangan Anda dengan Pelanggan (seperti bon atau faktur)
- Catatan Rekening Bank (minimal selama 3 bulan terakhir)
- NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
- SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), bila usaha Anda bersifat usaha dagang.
- Tanda daftar Perusahaan (TDP)
- Sertifikat Tanah
- Sertifikat IMB + Blueprint atau gambar rumah tersebut.
- SPPT PBB Tahun terakhir
Dokumen diatas nantinya dokumen tersebut akan disimpan oleh bank sampai cicilan KPR bank lunas. Bilamana anda membeli rumah second, harus dipastikan bahwa dokumen diatas ada. Sebelum mengajukan KPR Bank.
3. Performance Keuangan Anda. Performance keuangan di rekening Koran tabungan harus bagus atau diperbaiki agar saat di review oleh bank terkesan bagus. Penampilan rekening korang yang bagus akan memperbesar kemungkinan disetujuinya KPR Bank. Berikut tips yang akan berguna bagi anda:
- Memperbaiki catatan rekening Bank yang dimiliki. Perlu diingat bahwa bank akan meminta slip gaji sebagai catatan resmi bahwa seseorang yang mengajukan KPR bank memiliki penghasilan dengan jumlah tertentu setiap bulannya. Slip gaji ini akan di cross check dengan rekening Koran tabungan untuk membuktikan bahwa ada uang masuk sebesar yang tertera di slip gaji. Bagaimana bila gaji anda tidak ditransfer (misal anda bekerja secara freelance atau professional)? Usahakan menyetor pemasukan anda ke rekening tabungan terlebih dahulu sebelum diputar untuk kepentingan yang lain, dan bilamana bisa usahakan agar direkening tabungan anda terjadi pemasukan minimal 6 bulan terakhir.
- Kelancaran pembayaran hutang di tempat lain. Bilamana anda berhutang di bank lain, entah dalam bentuk pinjaman apa aja seperti kartu kredit dll, maka usahakan tidak pernah menunggak dalam waktu 6 bulan kebelakang. Bank akan mengecek riwayat hutang hutang anda di bank. Bilamana pernah terjadi kredit macet beberapa bulan kebelakang, sebaiknya anda pertimbangkan kembali rencana untuk KPR bank, paling tidak anda butuh waktu 12 bulan setelah kredit macet atau tunggakan agar bisa dipertimbangkan bahwa kondisi keuangan anda saat ini sehat.
- Pengaturan cicilan hutang yang proporsional. Bilamana total cicilan hutang anda di bank (misal cicilan tetap yang sudah ada + cicilan kartu kredit + Cicilan KPR bank yang akan diajukan) melebihi sepertiga dari penghasilan bulanan anda
Setelah permohonan KPR bank disetujui, langkah selanjutnya adalah menemui notaries untuk penandatanganan akta jual beli / kredit dan mengurus sertifikat.
Hampir semua bank memberikan jasa KPR bank. Anda tinggal pilih dan bandingkan keunggulan masing masing yang sesuai. Saat ini KPR tidak hanya untuk membeli rumah, tapi juga untuk membangun rumah diatas tanah yang telah ada.
Semoga artikel diatas berguna bagi anda yang akan mengajukan KPR bank bilamana dana yang dibutuhkan untuk memiliki rumah idaman tidak tersedia dalam bentuk tunai.
36 Responses to “Tip KPR Bank”
Masalah BI Checking By admin • July 13, 2008
Saya mengajukan kredit multiguna ke BCA akhir Maret 2008, kemudian ditolak dengan alasan data dari Bank Indonesia menyebutkan saya memiliki kredit kendaraan bermotor yang belum dibayar dari Bank Lippo. Merasa tidak memiliki tunggakan, saya mengajukan komplain ke BI dan akhirnya saya diundang datang ke BI untuk diberi tahu mengenai masalah tersebut. Dari BI langsung saya mengetahui bahwa selama 103 hari per tanggal 23 Juni 2008 dari tanggal 17 Februari 2008 saya menunggak pembayaran dari Bank Lippo.
Saya diberi nomor rekening yang aktif tersebut dan saya langsung menuju ke Bank Lippo Plaza Kuningan, Jakarta, untuk mencari tahu ternyata rekening tersebut adalah dari Federal International Finance (FIF). Saya tidak pernah menunggak ke FIF dan dibuktikan dengan pembayaran lengkap tidak pernah terlambat, BPKB sudah di tangan, tetapi rekening tersebut statusnya masih aktif. Oleh Bank Lippo saya diminta konfirmasi ke FIF dan saya langsung menuju FIF Kedoya, Jakarta Barat, untuk klarifikasi.
Oleh FIF saya hanya diberi surat yang menerangkan bahwa saya sudah melunasi dan tidak pernah terlambat untuk diajukan lagi ke BCA sebagai syarat kredit untuk memperbaiki kredibilitas saya. Akan tetapi, setelah diajukan kembali, BCA menyatakan bahwa surat tersebut kurang kuat karena hanya menyatakan bahwa saya tidak pernah terlambat dan telah selesai tetapi tidak ada per tanggal berapa pembayaran itu berakhir. Saya dirugikan oleh FIF yang dengan teledor tidak mengonfirmasikan ke Bank Lippo sebagai penyedia dana setelah saya menyelesaikan kewajiban.
Galih Anggoro Jalan H Mugeni Nomor 18, Petukangan Utara, Jakarta
Sumber : KOMPAS
Dikutip dari Rubrik Konsultasi Keuangan Harian Radar Bekasi
Bapak Safak Muhammad Yth,
Tahun ini saya berencana membeli sebuah rumah tinggal di daerah Kalimalang, yang harganya sekitar Rp300 juta. Saat ini saya hanya memiliki uang Rp60 juta yang bisa digunakan untuk uang muka (DP) KPR. Pertanyaan saya, bagaimana agar saya dapat mendapatkan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan mudah (disetujui bank)? Mohon penjelasannya.
Wassalam
Sony Gunawan - Kalimalang Jakarta Timur Jawab:
Pak Sony Gunawan Yth, Mudah-mudahan rrencana anda segera terwujud di tahun ini. Terus terang, data yang anda sampaikan tidak cukup lengkap bagi saya untuk menganalisa apakah gaji anda cukup untuk mendapatkan pinjaman KPR sebesar kurang lebih Rp240 juta (80% dari harga rumah yang akan dibeli). Oleh karena itu, saya akan memberikan gambaran umum bagaimana trik mendapatkan KPR. Untuk mendapatkan hasil optimal dalam berhutang di bank (persetujuan kredit dari bank), ada teknik yang harus diperhatikan. Teknik berikut ini cukup ampuh untuk digunakan dalam mengajukan pinjaman ke bank, yakni: 1. Anda jangan tergantung dari 1 bank saja. Masukkan aplikasi permohonan anda ke sebanyak-banyaknya bank karena dengan demikian posisi tawar anda menjadi lebih besar. Apalagi, dalam kondisi persaingan perbankan saat ini, bank-bank justru agresif menawarkan kreditnya.
Banyak orang yang meminjam uang uang di bank hanya datang di satu bank saja sehingga ketika bank yang mereka datangi menolak, mereka menganggap bahwa mereka tidak bisa pinjam uang di bank. Selain itu jika hanya mengandalkan satu bank saja, anda tidak akan memiliki pembanding bank mana yang memberikan pinjaman lebih besar. Anda juga bisa membandingkan bunga pinjaman yang paling menarik.
2. Ajukan jangka waktu pinjaman yang paling lama. Semakin lama pinjaman anda, semakin rendah resiko anda dan semakin besar keuntungan anda, termasuk akan mendapatkan jumlah pinjaman yang lebih besar. Dengan semakin lama jangka waktunya, berarti anda memperkecil jumlah angsuran bulanan, dan hal ini berarti semakin memperbesar jumlah pinjaman anda.
3. Ketahui berapa nilai kredit anda. Bank mencairkan dana sesuai kemampuan finansial anda, biasanya angsuran maksimal 1/3 dari gaji atau penghasilan anda. Bila anda memiliki gaji Rp10 juta maka pinjaman yang bisa dikeluarkan oleh bank hanya pinjaman yang angsurannya per bulan Rp3 juta. Karena itu, saat anda mengajukan ke bank, anda sudah mengetahui kira-kira berapa pinjaman anda. Hal ini juga untuk menghindari agar anda tidak asal sebut saat mengajukan pinjaman.
4. Dokumen kredit harus lengkap sesuai persyaratan bank. Dokumen ini menjadi sangat penting bagi bank. Karena itu, kalau anda belum bisa melengkapi dokumen persyaratan kredit, maka kemungkinan besar akan ditolak kreditnya.
5. Tunjukkan rekening-rekening bank anda atau rekening istri anda yang memiliki saldo cukup besar. Transaksi jumlah kredit (uang masuk) yang ada di rekening anda ini harus menunjukkan jumlah omset penjualan (bila anda pengusaha/profesional) atau gaji bila anda pengawai. Bank biasanya mengamati mutasi debit-kredit rekening anda selama 3 bulan terakhir. Rekening anda menjadi sangat penting bagi bank. Karena itu, bila rekening anda tidak bisa menunjukkan atau membuktikan terhadap laporan yang anda sampaikan ke bank, maka bank mulai curiga dan kemungkinan kredit anda tidak disetujui.
6. Berikan bukti-bukti atas penghasilan anda yang lain (selain penghasilan utama anda).
Demikian, semoga bermanfaat
KPR BRI SYARIAH
Tak perlu pusing memikirkan uang muka untuk kredit rumah. Kini Bank Bumiputera melalui produk unggulan KPR Bumiputera memberikan kemudahan bagi semua nasabahnya untuk memiliki rumah dengan DP 0%*. Dengan jangka waktu kredit yang fleksibel hingga 25 tahun dan proses cepat dengan persetujuan prinsip seketika, KPR Bumiputera bisa digunakan untuk pembelian berbagai macam hunian mulai dari rumah, apartemen, ruko, rukan, rusun dan kondominium.
Tak perlu menunggu, segera datang ke Bank Bumiputera.
Wujudkan hunian nyaman dengan DP 0%.
SYARAT UMUM
- Warga Negara Indonesia
- Perseorangan (bukan badan usaha)
- Karyawan : 23-55 tahun/usia pensiun pada saat kredit jatuh tempo
- Pengusaha/professional 25-60 tahun pada saat kredit jatuh tempo
- Untuk karyawan tetap masa kerja ditempat terakhir kerja minimal 1 tahun dengan total masa kerja minimal 2 tahun
- Untuk preofesional/wiraswata berpengalaman dibidangnya minimal 3 tahun
- Membuka rekening tabungan/rekening koran di Bank Bumiputera
- Fotokopi KTP Suami/Istri
- Fotokopi Kartu Keluarga, Surat Nikah
- Fotokopi Akta Nikah/Kematian/Cerai/Pisah Harta (jika pisah harta)
- Fotokopi SK Ganti Nama
- Dokumen Kepemilikan Agunan (SHM/SHGB, SHM Sarusun, IMB dan PBB
- NPWP** atau SPT PPh 21 tahun terakhir
- Rekening Koran / Tabungan 3 bulan terakhir
- Pas Foto 3x4 berwarna Suami dan Istri (1 lembar)
- Asli slip gaji terakhir dan surat keterangan kerja ( untuk perorangan )
- Fotokopi akte pendirian perusahaan, Surat Ijin Usaha Perdagangan, Tanda Daftar Perusahaan, dan laporan keuangan ( untuk wiraswasta )
- Fotokopi surat ijin praktek profesional ( untuk profesional)
Tak perlu pusing memikirkan uang muka untuk kredit rumah. Kini Bank Bumiputera melalui produk unggulan KPR Bumiputera memberikan kemudahan bagi semua nasabahnya untuk memiliki rumah dengan DP 0%*. Dengan jangka waktu kredit yang fleksibel hingga 25 tahun dan proses cepat dengan persetujuan prinsip seketika, KPR Bumiputera bisa digunakan untuk pembelian berbagai macam hunian mulai dari rumah, apartemen, ruko, rukan, rusun dan kondominium.
Tak perlu menunggu, segera datang ke Bank Bumiputera.
Wujudkan hunian nyaman dengan DP 0%.
SYARAT UMUM
- Warga Negara Indonesia
- Perseorangan (bukan badan usaha)
- Karyawan : 23-55 tahun/usia pensiun pada saat kredit jatuh tempo
- Pengusaha/professional 25-60 tahun pada saat kredit jatuh tempo
- Untuk karyawan tetap masa kerja ditempat terakhir kerja minimal 1 tahun dengan total masa kerja minimal 2 tahun
- Untuk preofesional/wiraswata berpengalaman dibidangnya minimal 3 tahun
- Membuka rekening tabungan/rekening koran di Bank Bumiputera
- Fotokopi KTP Suami/Istri
- Fotokopi Kartu Keluarga, Surat Nikah
- Fotokopi Akta Nikah/Kematian/Cerai/Pisah Harta (jika pisah harta)
- Fotokopi SK Ganti Nama
- Dokumen Kepemilikan Agunan (SHM/SHGB, SHM Sarusun, IMB dan PBB
- NPWP** atau SPT PPh 21 tahun terakhir
- Rekening Koran / Tabungan 3 bulan terakhir
- Pas Foto 3x4 berwarna Suami dan Istri (1 lembar)
- Asli slip gaji terakhir dan surat keterangan kerja ( untuk perorangan )
- Fotokopi akte pendirian perusahaan, Surat Ijin Usaha Perdagangan, Tanda Daftar Perusahaan, dan laporan keuangan ( untuk wiraswasta )
- Fotokopi surat ijin praktek profesional ( untuk profesional)